Category: Novel
Rating:
Buku ELDEST ini merupakan buku seri kedua dari buku novel ERAGON, pada buku kedua ini cerita dimulai pada saat setelah perang melawan Urgal mempertahankan kota kurcaci, eragon yang merupakan tokoh utama cerita ini terluka parah dipunggungnya oleh Durza (yang akhirnya dibunuh oleh eragon atas bantuan saphira dan arya) Yang walaupun dapat memenangkan perang dan mempertahankan kota kurcaci,tetap tidak dapat menolong Ajihad (pemimpin kaum varden) dan Murtagh (yang selama perjalanan menuju kota tempat kaum varden bersembunyi telah menjadi sahabat dekatnya menggantikan Brom, sang guru) yang secara tidak langsung dibunuh oleh si kembar yang merupakan tangan kiri Ajihad.
Dikarenakan kematian Ajihad terjadi kekosongan pemimpin, tetapi akhirnya dipilih lah Nasuada yang merupakan putri dari Ajihad untuk memimpin kaum varden, dan pada saat upacara naik tahtah Nasuada, Eragon bersumpah setia kepada Nasuada bukan pada kaum Varden yang mengakibatkan kebebncian dikalangan para tetua kaum Varden kecuali Jormundur yang dari awal merupakan tangan kanan Ajihad.
Sesuai janji yang telah ditetapkan antara kaum kurcaci, varden dan elf, setelah penunggang baru lahir (eragon yang menunggang naga yang dinamainya saphira) maka diadakan latihan sebanyak 2 sesi, yaitu sesi pertama bersama kaum manusia (dalam hal ini kaum varden) kemudian sesi selanjutnya latihan bersama kaum elf. Dikarenakan selama perjalanan dalam buku satu eragon telah diajari dasar – dasar menunggang naga, sihir dan bermain pedang oleh Brom, maka dikota kurcaci tempat bersembunyi kaum varden ini, eragon tidak belajar banyak. Setelah perang usai, dan pemimpin kaum varden baru telah dipilih, maka eragon pun harus meninggalkan kota kurcaci tersebut dan pergi menuju kota para elf tinggal bersama orik, arya dan beberapa pengawal dari kaum kurcaci.
Sebelum eragon berangkat, Nasuada memutuskan untuk memindahkan kaum varden ke Surda kota kerjaan manusia Raja Orrin yang merupakan pendukung diam – diam kaum varden, untuk bersiap berperang dengan Galbatorix. Dan di kota kurcaci ini eragon bersama saphira telah salah memberkati seorang bayi perempuan kecil (yang akhirnya dinamai Elva), sehingga bukannya memberkati malah mengutuknya, hal tersebut dikarenakan kurangnya pengetahuan akan bahasa kuno atau disebut juga bahasa elf. Sebelum berangkat ke kota para elf, eragon diangkat menjadi anggota keluarga Hrothgar.
Setelah sampai dikota para elf ini eragon bertemu dengan Oromis dan Glaedr, yang kemudian mengajarinya banyak hal tentang penunggang. Dan dikota ini pula pada saat perayaan sumpah darah eragon menerima salah satu warisannya sebagai penunggang yang dimana warisannya tersebut telah menyembuhkan luka punggung yang diakibatkan oleh durza, yang telah membuatnya kesakitan sepanjang waktu. Selain sembuh eragon pun berubah menjadi setengah elf
Kemudian eragon mendapat visi bahwa kaum varden tengah berperang melawan pasukan Galbatorix, sehingga eragon berangkat pergi ke Surda kemudian ke Burning Plan tempat terjadinya perang. Disini eragon bertemu kembali dengan Arya yang merupakan orang yang dicintainya, hanya sayang tidk berbalas. Disini pula eragon bertemu Elva yang telah tumbuh pesat menjadi seorang gadis kecil berumur kurang lebih 3-5thn dari seorang bayi setelah ditinggal gak sampai setahun.
Dan pada saat perang terjadi eragon bertemu dengan kakaknya roran yang telah mengajak hampir seluruh penduduk Carvanhal ke kaum varden dengan bantuan Jeod demi menolong Katrina, wanita yang dicintainya. Tak lama setelah itu eragon pun bertemu dengan Murtagh yang ternyata masih hidup dan juga telah menjadi penunggang yang berpihak pada Galbatorix. Disini Murtagh memberitahunya bahwa ia (eragon) merupakan adik kandung dari Murtagh dan memintanya untuk berpihak pada Galbatorix, karena naganya murtagh yang merupakan telur kedua dan telur ketiga yang merupakan naga terakhir yang telah menetas merupakan jantan, jadi karena Saphira merupakan satu – satunya naga betina yang ada, Galbatorix menginginkan saphira sebagai induk dari seluruh naga yang nantinya akan lahir. Tetapi eragon tidak mau dan pedangnya (Zar’roc) yang merupakan bekas pedang Morzan diambil oleh kakaknya Murtagh dan eragon pun kalah melawan Murtagh.
Akhir bab buku ini eragon yang telah kehilangan pedang penunggang dan dikalahkan oleh Murtagh berjanji pada Roran untuk menolong Katrina. Dan apakah perang tersebut akan dimenangkan oleh gabungan kaum Varden, Kurcaci, urgal dan Elf ? Apakah Galbatorix yang telah mempunyai dua pengikut penunggang disisinya, razac, dan ratusan ribu pasukan akan terus berjaya terus memimpin setelah ratusan tahun?
Characters
Eragon – Tokoh utama cerita yang merupakan seorang anak laki-laki, yang telah menjadi seorang penunggang
Saphira - Naga yang menetas dari batu biru untuk Eragon. Yang pada buku eldest ini jatuh cinta pada Glaedr.
Brom – Yang pada buku pertama mengajari banyak hal pada eragon yang ternyata seorang penunggang yang naganya telah terbunuh.
Garrow - Paman Eragon dan Ayah Roran yang dibunuh oleh Razac
Roran - Anak Garrow, sepupu Eragon yang akhirnya memimpin sebagian besar penduduk carvanhal untuk menentang Galbatorix dan pindah ke kota kaum varden.
Jeod – Teman Brom yang kemudian membantu ke kota Surda tempat kaum varden dan menjelaskan kepada Roran tentang apa yang terjadi pada saudara sepupunya Eragon
Angela - Ahli Pengobatan dengan ramuan dan tanaman. Orang yang meramal masa depan Eragon.
Solembum - Kucing Jadi-jadian yang tinggal bersama Angela dan bisa berkomunikasi dengan siapa saja yang ia mau.
Murtagh – Anak Morzan dan merupakan kakak kandung Eragon, yang berpihak pada Galbatorix
Arya - Elf perempuan yang ditolong Eragon dan merupakan putri kerajaan Elf
Ajihad – Pemimpin kaum Varden yang dibunuh si kembar yang merupakan tangan kirinya
Nasuada – Putri dari Ajihad yang menggantikan bapaknya memimpin kaum varden.
Durza – Merupakan seorang Shade, yaitu manusia yang dirasuki roh jahat. Yang hanya bisa dibunuh apabila ditusuk jantungnya.
Hrothgar – Pemimpin kaum kurcaci yang dibunuh oleh Murtagh di Burning Plans
Islanzadi – Ratu bangsa Elf dan Ibu dari Arya
Katrina – Putri Sloan, Orang yang di cintai oleh Roran
Sloan – Ayah Katrina, yang menghianati penduduk carvanhal dan berkerjasama dengan Razac
Oromis – Tetua para penunggang yang mengajari Eragon. Dan dulunya merupakan guru dari Morzan dan Brom. Bisa juga disebut Togira Ikonoka (si cacat yang utuh) atau Osthato Chetowa ( Si kebijaksanaan duka)
Glaedr – Naga Emas milik Oromis
Raja Orrin – Pemimpin kaum surda.
Morzan – Salah satu yang terkuat dari 13 penunggang terkutuk dan merupakan ayah kandung dari Murtagh dan Eragon
Galbatorix - Seorang penunggang yang memimpin pemberontakan melawan klan penunggang karena tidak disetujui mendapat naga baru setelah naga lamanya dibunuh urgal. Yang kemudian juga membunuh semua naga liar dan penunggang yang ada sehingga mengakibatkan pertumpahan darah dan perang besar. Yang kemudian menjadi raja yang lalim
Tentang Buku
Pengarang : Christopher Paolini
Terbit : Desember 2005,
Ketebalan : 755 hal +xiv, edisi Indonesia
Cerita inti buku ini sesuai dengan ramalan Angela yang terdapat pada buku pertamanya yang berjudul Eragon. Oleh karena itu saya rasa pada buku ketiganya yang merupakan buku terakhir (semoga cepat terbit), cerita tersebut akan mengikuti saran dari Solembum pada buku pertama yang menyuruh eragon untuk mencari senjata dibawah akar pohon menoa dsb .Buku ini sangat menarik, menegangkan, mudah dimengerti dan dibaca. Hanya saja karena terdapat cerita tentang Roran dan Nasuada jadi bab-bab cerita tentang eragon pun diselipi bab-bab cerita tentang Roran dan Nasuada (kaum varden). Sehingga sering saat lagi seru – serunya cerita tentang Eragon atau Roran dipotong dengan bab cerita lain, jadi agak menyebalkan. Walaupun pada bab – bab terakhir akhirnya cerita tentang nasuada, roran dan eragon jadi satu. Walaupun akhir cerita buku ini agak bener – bener gantung karena pas pada saat puncak klimaks cerita, jadi bikin greget get get get pengin baca buku selanjutnya.
0 comments:
Post a Comment