Friday, November 17, 2006

In Bed With Model$

Sukses lewat buku Jakarta Undercover-nya, Moammar Emka kembali meluncurkan buku barunya yang berjudul In Bed With Model$. Buku ini berkisah tentang kehidupan para foto model, model catwalk, model escort, model iklan dan terakhir model sinetron. Kelasnya, mulai dari super model, model kelas satu, kelas dua sampai model "jadi-jadian" alias menggunakan status model sebagai topeng untuk kepentingan branding.

Buku ini hanya berkisah tentang sejumlah model, lima sampai lima belas model. Kasus yang diangkat pun lebih bersifat khusus. Jadi, tidak berlaku hukum generalisasi yang sama rata sama kelakuan. Tidak sama sekali! Ini bersifat kasuistis.

Buku ini mempunyai tiga makna. Pertama, sekamar dengan model, terutama para foto model yang notabene berani berpose seksi di majalah pria dewasa. Hal ini sudah menjadi aktivitas rutin ketika Emka bekerja di beberapa media cetak sebagai wartawan tulis dan fotografer. Tentu saja, sesi pemotretan yang mereka lakukan tidak hanya untuk konsumsi majalah. Banyak juga yang bersifat personal dan hanya untuk koleksi pribadi.

Kedua, bermakna sebagai sesuatu yang sifatnya berada di balik layar. Tertutup dan tersembunyi. Kamar, bagi banyak orang adalah ruang pribadi untuk melakukan aktivitas pribadi. Private only. Kesan ini menjadi semacam penegasan bahwa ini merupakan sebuah realita.

Ketiga, kata model yang menggunakan simbol $ = dolar, sebagai satu bentuk pengembaraan bahwa sisi gelap dan rahasia model melibatkan unsur uang. Berarti ada label, harga dan brand yang semuanya harus melalui transaksi, layaknya jual beli. (Ajo)

0 comments: