Showing posts with label Inspirational: Story. Show all posts
Showing posts with label Inspirational: Story. Show all posts

Wednesday, October 24, 2007

Belajar dr Keledai

Suatu hari keledai milik seorang petani jatuh ke dalam sumur. Hewan itu menangis dengan memilukan selama berjam-jam semetara si petani memikirkan apa yang harus dilakukannya.

Akhirnya, Ia memutuskan bahwa hewan itu sudah tua dan sumur juga perlu ditimbun (ditutup - karena berbahaya); jadi tidak berguna untuk menolong si keledai. Ia mengajak tetangga-tetanggany a untuk datang membantunya. Mereka membawa sekop dan mulai menyekop tanah ke dalam sumur.

Pada mulanya, ketika si keledai menyadari apa yang sedang terjadi, ia menangis penuh kengerian. Tetapi kemudian, semua orang takjub, karena si keledai menjadi diam. Setelah beberapa sekop tanah lagi dituangkan ke dalam sumur, si petani melihat ke dalam sumur dan tercengang karena apa yang dilihatnya.

Walaupun punggungnya terus ditimpa oleh bersekop-sekop tanah dan kotoran, si keledai melakukan sesuatu yang menakjubkan. Ia mengguncang- guncangkan badannya agar tanah yang menimpa punggungnya turun ke bawah, lalu menaiki tanah itu.

Sementara tetangga-2 si petani terus menuangkan tanah kotor ke atas punggung hewan itu, si keledai terus juga menguncangkan badannya dan melangkah naik. Segera saja, semua orang terpesona ketika si keledai meloncati tepi sumur dan melarikan diri!

Kehidupan terus saja menuangkan tanah dan kotoran kepadamu, segala macam tanah dan kotoran. Cara untuk keluar dari 'sumur' (kesedihan, masalah, dsb) adalah dengan menguncangkan segala tanah dan kotoran dari diri kita (pikiran, dan hati kita)dan melangkah naik dari 'sumur' dengan menggunakan hal-hal tersebut sebagai pijakan.

Setiap masalah-masalah kita merupakan satu batu pijakan untuk melangkah. Kita dapat keluar dari 'sumur' yang terdalam dengan terus berjuang, jangan pernah menyerah! Guncangkanlah hal negatif yang menimpa dan melangkahlah naik !!!

Ingatlah aturan sederhana tentang Kebahagiaan :
1. Bebaskan dirimu dari kebencian
2. Bebaskanlah pikiranmu dari kecemasan
3. Hiduplah sederhana
4. Berilah lebih banyak
5. Berharaplah lebih sedikit
6. Tersenyumlah
7. Miliki teman seperti aku ^_^

Seseorang telah mengirimkan hal ini untuk kupikirkan, maka aku meneruskannya kepadamu dengan maksud yang sama.

GUNCANGKANLAH !!!!
"Entah ini adalah waktu kita yang terbaik atau waktu kita yang terburuk, inilah satu-satunya waktu yang kita miliki saat ini!"

Friday, August 03, 2007

Delapan Kebohongan Seorang Ibu Dalam Hidupnya

Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita percaya bahwa kebohongan akan membuat manusia terpuruk dalam penderitaan yang mendalam, tetapi kisah ini justru sebaliknya. Dengan adanya kebohongan ini, makna sesungguhnya dari kebohongan ini justru dapat membuka mata kita dan terbebas dari penderitaan, ibarat sebuah energi yang mampu mendorong mekarnya sekuntum bunga yang paling indah di dunia.

Cerita bermula ketika aku masih kecil, aku terlahir sebagai seorang anak laki-laki di sebuah keluarga yang miskin. Bahkan untuk makan saja, seringkali kekurangan. Ketika makan, ibu sering memberikan porsi nasinya untukku. Sambil memindahkan nasi ke mangkukku, ibu berkata : "Makanlah nak, aku tidak lapar" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG PERTAMA

Ketika saya mulai tumbuh dewasa, ibu yang gigih sering meluangkan waktu senggangnya untuk pergi memancing di kolam dekat rumah, ibu berharap dari ikan hasil pancingan, ia bisa memberikan sedikit makanan bergizi untuk petumbuhan. Sepulang memancing, ibu memasak sup ikan yang segar dan mengundang selera. Sewaktu aku memakan sup ikan itu, ibu duduk di sampingku dan memakan sisa daging ikan yang masih menempel di tulang yang merupakan bekas sisa tulang ikan yang aku makan. Aku melihat ibu seperti itu, hati juga tersentuh, lalu menggunakan sumpitku dan memberikannya kepada ibuku. Tetapi ibu dengan cepat menolaknya, ia berkata : "Makanlah nak, aku tidak suka makan ikan" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG KEDUA

Sekarang aku sudah masuk SMP, demi membiayai sekolah abang dan kakakku, ibu pergi ke koperasi untuk membawa sejumlah kotak korek api untuk ditempel, dan hasil tempelannya itu membuahkan sedikit uang untuk menutupi kebutuhan hidup. Di kala musim dingin tiba, aku bangun dari tempat tidurku, melihat ibu masih bertumpu pada lilin kecil dan dengan gigihnya melanjutkan pekerjaannya menempel kotak korek api. Aku berkata :"Ibu, tidurlah, udah malam, besok pagi ibu masih harus kerja." Ibu tersenyum dan berkata :"Cepatlah tidur nak, aku tidak capek" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG KETIGA

Ketika ujian tiba, ibu meminta cuti kerja supaya dapat menemaniku pergi ujian. Ketika hari sudah siang, terik matahari mulai menyinari, ibu yang tegar dan gigih menunggu aku di bawah terik matahari selama beberapa jam. Ketika bunyi lonceng berbunyi menandakan ujian sudah selesai, Ibu dengan segera menyambutku dan menuangkan teh yang sudah disiapkan dalam botol yang dingin untukku. Teh yang begitu kental tidak dapat dibandingkan dengan kasih sayang yang jauh lebih kental. Melihat ibu yang dibanjiri peluh, aku segera memberikan gelasku untuk ibu sambil menyuruhnya minum. Ibu berkata : "Minumlah nak, aku tidak haus!" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG KEEMPAT

Setelah kepergian ayah karena sakit, ibu yang malang harus merangkap sebagai ayah dan ibu. Dengan berpegang pada pekerjaan dia yang dulu, dia harus membiayai kebutuhan hidup sendiri. Kehidupan keluarga kita pun semakin susah dan susah. Tiada hari tanpa penderitaan. Melihat kondisi keluarga yang semakin parah, ada seorang paman yang baik hati yang tinggal di dekat rumahku pun membantu ibuku baik masalah besar maupun masalah kecil. Tetangga yang ada di sebelah rumah melihat kehidupan kita yang begitu sengsara, seringkali menasehati ibuku untuk menikah lagi. Tetapi ibu yang memang keras kepala tidak mengindahkan nasehat mereka, ibu berkata : "Saya tidak butuh cinta" ----------KEBOHONGAN IBU YANG KELIMA

Setelah aku, kakakku dan abangku semuanya sudah tamat dari sekolah dan bekerja, ibu yang sudah tua sudah waktunya pensiun. Tetapi ibu tidak mau, ia rela untuk pergi ke pasar setiap pagi untuk jualan sedikit sayur untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kakakku dan abangku yang bekerja di luar kota sering mengirimkan sedikit uang untuk membantu memenuhi kebutuhan ibu, tetapi ibu bersikukuh tidak mau menerima uang tersebut. Malahan mengirim balik uang tersebut. Ibu berkata : "Saya punya duit" ----------KEBOHONGAN IBU YANG KEENAM

Setelah lulus dari S1, aku pun melanjutkan studi ke S2 dan kemudian memperoleh gelar master di sebuah universitas ternama di Amerika berkat sebuah beasiswa di sebuah perusahaan. Akhirnya aku pun bekerja di perusahaan itu. Dengan gaji yang lumayan tinggi, aku bermaksud membawa ibuku untuk menikmati hidup di Amerika. Tetapi ibu yang baik hati, bermaksud tidak mau merepotkan anaknya, ia berkata kepadaku "Aku tidak terbiasa" ----------KEBOHONGAN IBU YANG KETUJUH

Setelah memasuki usianya yang tua, ibu terkena penyakit kanker lambung, harus dirawat di rumah sakit, aku yang berada jauh di seberang samudra atlantik langsung segera pulang untuk menjenguk ibunda tercinta. Aku melihat ibu yang terbaring lemah di ranjangnya setelah menjalani operasi. Ibu yang keliatan sangat tua, menatap aku dengan penuh kerinduan. Walaupun senyum yang tersebar di wajahnya terkesan agak kaku karena sakit yang ditahannya. Terlihat dengan jelas betapa penyakit itu menjamahi tubuh ibuku sehingga ibuku terlihat lemah dan kurus kering. Aku sambil menatap ibuku sambil berlinang air mata. Hatiku perih, sakit sekali melihat ibuku dalam kondisi seperti ini. Tetapi ibu dengan tegarnya berkata : "Jangan menangis anakku, aku tidak kesakitan" ----------KEBOHONGAN IBU YANG KEDELAPAN.

Setelah mengucapkan kebohongannya yang kedelapan, ibuku tercinta menutup matanya untuk yang terakhir kalinya.

Dari cerita di atas, saya percaya teman-teman sekalian pasti merasa tersentuh dan ingin sekali mengucapkan : " Terima kasih ibu ! " Coba dipikir-pikir teman, sudah berapa lamakah kita tidak menelepon ayah ibu kita? Sudah berapa lamakah kita tidak menghabiskan waktu kita untuk berbincang dengan ayah ibu kita? Di tengah-tengah aktivitas kita yang padat ini, kita selalu mempunyai beribu-ribu alasan untuk meninggalkan ayah ibu kita yang kesepian. Kita selalu lupa akan ayah dan ibu yang ada di rumah.

Jika dibandingkan dengan pacar kita, kita pasti lebih peduli dengan pacar kita. Buktinya, kita selalu cemas akan kabar pacar kita, cemas apakah dia sudah makan atau belum, cemas apakah dia bahagia bila di samping kita. Namun, apakah kita semua pernah mencemaskan kabar dari ortu kita? Cemas apakah ortu kita sudah makan atau belum? Cemas apakah ortu kita sudah bahagia atau belum? Apakah ini benar? Kalau ya, coba kita renungkan kembali lagi. Di waktu kita masih mempunyai kesempatan untuk membalas budi ortu kita, lakukanlah yang terbaik. Jangan sampai ada kata "MENYESAL" di kemudian hari.

Tuesday, July 31, 2007

Semua adalah pilihan

SHOW ME THE MONEY

Apa yang membuat kita happy di pekerjaan?
Gaji? Jabatan yang keren? Perusahaan yang bonafit? Atau …….?
You see, banyak dari kita yang mengira bahwa gaji merupakan syarat kepuasan kerja. Kita berpendapat bahwa dengan mendapatkan gaji yang tinggi, segala sesuatu akan beres. Karena itu, kita iri, selalu mem-banding2kan diri mereka dengan orang-orang yang menurut kita bergaji besar.

Padahal, kita lupa, setelah kita memenuhi kebutuhan jasmaniah dasar ada makanan yang cukup, pakaian yang memadai, dan atap (walaupun kontrak), maka diri kita pun mulai bergerak menaiki hirarki Motivasi. Pikiran kita ke uang dalam banyak kesempatan bergeser. Kita kesal dengan persepsi perlakuan tidak adil di kantor, kita stress dengan tekanan pekerjaan, kita sebel dengan rekan kerja, kita takut sama bos, kita kuatir mengenai jabatan, karir, dll. Semuanya bisa bercampur, ditambah dengan persepsi bahwa kita seharusnya bisa menghasilkan uang lebih, maka hasilnya adalah perusahaan kita tiba-tiba mempunyai banyak peng-komplain, penggerutu, penggosip, duri dalam daging, back stabber, politisi kantor, dll.

Dalam banyak seminar, saya menemui bahwa kepuasan kerja menjadi masalah umum.
Dan cara termudah untuk lari dari kenyataan adalah memainkan peran sebagai "pencari kambing hitam".

Well, seharusnya tidak, apabila kita semua sadar bahwa kita punya PILIHAN.
Pekerjaan apapun, adalah PILIHAN. Apakah ada di antara kita yang ditodongkan senjata lalu dipaksa masuk ke perusahaan?
Bahkan tidak bekerja pun adalah PILIHAN.
Saya pernah ditantang oleh seorang peserta seminar dengan mengatakan bahwa tidak ada pilihan pekerjaan yang tersedia yang sesuai dengan minatnya, karena itu dia tidak punya pilihan.
Saya jawab waktu itu, dengan MEMILIH untuk tidak menerima pekerjaan yang tidak sesuai dengan minat, itu sendiri adalah PILIHAN.
MEMILIH menunggu mendapatkan pekerjaan impian dan tidak mengambil tawaran pekerjaan lain, adalah PILIHAN.

Dengan demikian soal kepuasan pun adalah PILIHAN.
Kita yang MEMILIH untuk masuk bekerja dengan gaji sekian, karena itu saat itu kita sudah sebetulnya sudah MEMUTUSKAN untuk puas.
Yang terjadi berikutnya adalah kita memodel yang dilakukan oleh banyak orang rata-rata, yakni mencari alasan supaya tidak puas.
Kurang fasilitas, gaji kurang, kurang kesempatan, kurang waktu, kurang motivasi, kurang dukungan, dll.
Dan segeralah kita berganti KEPUTUSAN untuk tidak puas.

Ken Blanchard pernah berujar, saat kita mencapai puncak hirarki Motivasi menurut Maslow, yakni Aktualisasi Diri, kita sudah tidak bisa membedakan lagi antara bekerja dan bermain.
Kita begitu menikmatinya. Di saat ini kita tahu, bahwa dalam 1 minggu, setiap hari sama. Berapapun penghasilan kita. WE LOVE IT!
Di kelas NLP, saya menggambarkannya sebagai terjadinya keselarasan dalam NEUROLOGICAL LEVEL.
Hasrat dedikasi kita ke perusahaan oke, misi pribadi di perusahaan oke, belief kita mengenai diri kita dan orang lain di perusahaan oke, kemampuan kita oke, perilaku kita oke, dan lingkungan kerja oke.
Nah, belief kita, tentunya menyangkut bagaimana kita melihat hubungan gaji kita dan pekerjaan kita.

My friend, kepuasan soal gaji hanya langit batasannya.
Kita tidak pernah puas kalau kita tidak punya ukuran kepuasan berdasarkan konteks yang sesuai.
Kepuasan kita akan penghasilan tidak harus sama dengan kepasrahan, sejauh kita paham konteks saat ini.
Kita bisa MEMILIH puas dengan gaji saat ini karena sesuai dengan konteks saat ini, dalam hal waktu, kesempatan, skala pekerjaan, perusahaan, dll.
Sambil itu kita juga bisa MEMILIH untuk mempersiapkan diri untuk konteks yang berbeda, yang berarti dengan tingkat kepuasan yang berbeda.

Saat kita MEMILIH pekerjaan bergaji 1 juta, lalu melihat orang lain bergaji 2 juta, apakah kita MEMUTUSKAN untuk tidak puas, atau menaikkan standard kinerja dan kualitas untuk bisa bergaji 2 juta?
Saat kita MEMUTUSKAN untuk masuk perusahaan berstandard gaji di bawah rata-rata pasar, lalu melihat keluar perusahaan lain seolah-olah berkali lipat dari gaji kita dalam memberikan gaji ke karyawannya, apakah kita MEMILIH untuk mengutuk perusahaan kita, atau menaikkan standard dan kualitas pribadi untuk bisa mengasumsikan gaji lebih baik atau masuk perusahaan yang lebih baik?
Saat kita berpersepsi bahwa di pekerjaan sekarang, dengan melihat tugas dan tanggung jawab, kita berhak atas gaji lebih, apakah kita MEMILIH untuk mengutuk perusahaan atau menaikkan standard dan kualitas pribadi untuk bisa dipandang secara berbeda dari segi harga kita, termasuk untuk dilirik perusahaan lain?

Itu semua PILIHAN, kawanku!
Tidak ada yang kebetulan. Semuanya adalah pertemuan persiapan dan kesempatan!
Teruskan persiapkan diri, tingkatkan standard dan kualitas pribadi.
Saatnya akan tiba, saat Anda bisa berucap dengan gagah: SHOW ME THE MONEY!

IT'S OUR CHOICE!

Have a positive day!

mail from DQ

Semut & Lalat

Beberapa ekor lalat nampak terbang berpesta diatas sebuah tong sampah didepan sebuah rumah. Suatu ketika anak pemilik rumah keluar dan tidak menutup kembali pintu rumah kemudian nampak seekor lalat bergegas terbang memasuki rumah itu. Si lalat langsung menuju sebuah meja makan yang penuh dengan makanan lezat. "Saya bosan dengan sampah-sampah itu, ini saatnya menikmati makanan segar" katanya.

Setelah kenyang si lalat bergegas ingin keluar dan terbang menuju pintu saat dia masuk, namun ternyata pintu kaca itu telah terutup rapat. Si lalat hinggap sesaat di kaca pintu memandangi kawan-kawannya yang melambai-lambaikan tangannya seolah meminta agar dia bergabung kembali dengan mereka.

Si lalat pun terbang di sekitar kaca, sesekali melompat dan menerjang kaca itu, dengan tak kenal menyerah si lalat mencoba keluar dari pintu kaca. Lalat itu merayap mengelilingi kaca dari atas ke bawah dan dari kiri ke kanan bolak-balik demikian terus dan terus berulang-ulang. Hari makin petang si lalat itu nampak kelelahan dan kelaparan dan esok paginya nampak lalat itu terkulai lemas terkapar di lantai.

Tak jauh dari tempat itu nampak serombongan semut merah berjalan beriringan keluar dari sarangnya untuk mencari makan dan ketika menjumpai lalat yang tak berdaya itu, serentak mereka mengerumuni dan beramai-ramai menggigit tubuh lalat itu hingga mati. Kawanan semut itu pun beramai-ramai mengangkut bangkai lalat yang malang itu menuju sarang mereka.

Dalam perjalanan seekor semut kecil bertanya kepada rekannya yang lebih tua "Ada apa dengan lalat ini Pak? Mengapa dia sekarat?".

"Oh.. itu sering terjadi, ada saja lalat yang mati sia-sia seperti ini, sebenarnya mereka ini telah berusaha, dia sungguh-sungguh telah berjuang keras berusaha keluar dari pintu kaca itu namun ketika tak juga menemukan jalan keluar, dia frustasi dan kelelahan hingga akhirnya jatuh sekarat dan menjadi menu makan malam kita" Semut kecil itu nampak manggut-manggut, namun masih penasaran dan bertanya lagi "Aku masih tidak mengerti, bukannya lalat itu sudah berusaha keras? kenapa tidak berhasil?".

Masih sambil berjalan dan memangggul bangkai lalat, semut tua itu menjawab "Lalat itu adalah seekor serangga yang tak kenal menyerah dan telah mencoba berulang kali, hanya saja dia melakukannya dengan cara-cara yang sama". Semut tua itu melanjutkan perkataannya "Ingat semut muda, jika kamu melakukan sesuatu dengan cara yang sama namun mengharapkan hasil yang berbeda, maka nasib kamu akan seperti lalat ini".

"Para pemenang tidak melakukan hal-hal yang berbeda, mereka hanya melakukannya dengan cara yang berbeda"

Mail From DQ

Monday, July 16, 2007

Hidup bersama dalam susah

Ada sepasang suami-istri yang berjualan nasi kuning di sebuah kompleks perumahan di Bandung. Umur mereka sudah tidak muda lagi. Sang suami mungkin sudah berumur lebih dari 70, sedangkan istrinya sekitar 60-an. Di sekitar mereka ada beberapa gerobak lain yang juga menjual makanan untuk sarapan pagi. Tapi dari semuanya, hanya gerobak mereka yang paling sepi.

Setiap pagi, dalam perjalanan menuju ke kantor, saya selalu melewati gerobak mereka yang selalu sepi. Gerobak itu tidak ada yang istimewa. Cukup sederhana. Jualannya pun standar.

Setiap pagi pula, sepasang suami-istri itu duduk menjaga gerobak mereka dalam posisi yang selalu sama. Sang suami duduk di luar gerobak, sementara istrinya di sampingnya. Kalau ada pembeli, sang suami dengan susah payah berdiri dari kursi (kadang dipapah istrinya) dan dengan ramah menyapa pembeli. Jika sang pembeli ingin makan di tempat, sang suami merapikan tempat duduk, sementara istrinya menyiapkan nasi kuning dan menyodorkan piring itu pada suaminya untuk diberikan pada sang pelanggan. Kalau sang pembeli ingin nasi kuning itu dibungkus, sang istri menyiapkan nasi kuning di kertas pembungkus, dan menyerahkan nasi bungkusan itu pada suaminya untuk diserahkan pada sang pelanggan.

Saat sedang sepi pelanggan, pasangan suami-istri itu duduk diam. Sesekali jika istrinya agak terkantuk-kantuk, suaminya mengurut punggung istrinya. Atau jika suaminya berkeringat, sang istri dengan sigap mengambil sapu tangan dan mengelap keringat suaminya.

Kalau mau jujur, nasi kuning mereka tidak terlalu spesial. Sangat standar. Tapi, kalau saya mencari sarapan pagi, saya selalu membeli masi kuning di tempat mereka. Bukan spesial-tidaknya. Tapi lebih karena cinta mereka yang membuat saya tergerak untuk selalu mampir.

Dalam kesederhanaan, kala susah dan sedih karena tidak ada pelanggan, mereka tetap bersama. Sang suami tidak pernah memarahi istrinya yang tidak becus masak. Sang istri pun tidak pernah marah karena gerakan suaminya yang begitu lamban dalam melayani pelanggan. Dia bahkan memberi kesempatan suaminya untuk melayani pelanggan.

Mereka selalu bersama, dan saling mendukung, bahkan di saat susah sekali pun.

Hingga hari ini, sudah 10 tahun saya lewati tempat itu, mereka masih tetap di tempat yang sama, menjual nasi kuning, dan selalu bersikap sama. Penuh kesederhanaan. Penuh kasih sayang. Dan saling menguatkan di saat susah.

Jika Anda berkunjung ke Bandung, Anda bisa mampir ke jalan raya komplek Taman Cibaduyut Indah. Tidak susah mencari gerobak mereka yang sederhana. Carilah gerobak yang paling sepi pelanggan. Mereka berjualan sejak pukul 07.00 hingga siang hari (mungkin sekitar 11.00, karena saya pernah ke kantor jam 11.00, mereka sudah tidak ada). Jujur, nasi kuning mereka sangat standar & tidak selengkap gerobak nasi kuning lain di sekeliling mereka. Namun, cinta kasih mereka membuat makanan yang sederhana itu terasa begitu nikmat. Cinta kasih yang begitu tulus, sederhana, apa adanya. Bahkan dalam kesusahan sekalipun, mereka tetap saling menguatkan.

Sebuah kisah cinta yang luar biasa. Mungkinkah kita bisa seperti mereka?

Friday, June 29, 2007

ANALOGI YANG MENGAGUMKAN !!!


Seorang konsumen datang ke tempat tukang cukur untuk memotong rambut dan
merapikan brewoknya. Si tukang cukur mulai memotong rambut konsumennya
dan mulailah terlibat pembicaraan yang mulai menghangat. Mereka membicarakan
banyak hal dan berbagai variasi topik pembicaraan, dan sesaat topik pembicaraan
beralih tentang Tuhan. Si tukang cukur bilang, "Saya tidak percaya Tuhan itu ada".

"Kenapa kamu berkata begitu ???" timpal si konsumen.
"Begini,
coba Anda perhatikan di depan sana, dijalanan.... untuk menyadari
bahwa Tuhan itu tidak ada. Katakan kepadaku jika Tuhan itu ada, Adakah yang sakit??
, Adakah anak terlantar?? Jika Tuhan ada,tidak akan ada sakit ataupun kesusahan.
Saya tidak dapat membayangkan Tuhan Yang Maha Penyayang akan membiarkan ini semua
terjadi."

Si konsumen diam untuk berpikir sejenak, tapi tidak merespon karena dia tidak ingin
memulai adu pendapat. Si tukang cukur menyelesaikan pekerjaannya dan si konsumen
pergi meninggalkan tempat si tukang cukur. Beberapa saat setelah dia meninggalkan
ruangan itu dia melihat ada orang di jalan dengan rambut yang panjang, berombak kasar
"mlungker-mlungker-istilah jawa-nya", kotor dan brewok yang tidak dicukur.
Orang itu terlihat kotor dan tidak terawat.

Si konsumen balik ke tempat tukang cukur dan berkata, " Kamu tahu, sebenarnya
TIDAK ADA TUKANG CUKUR."
Si tukang cukur tidak terima, " Kamu kok bisa bilang begitu ??"."Saya disini
dan saya tukang cukur. Dan barusan saya mencukurmu!"
"Tidak!" elak si konsumen. "Tukang cukur itu tidak ada, sebab jika ada,
tidak akan ada orang dengan rambut panjang yang kotor dan brewokan
seperti orang yang diluar sana", si konsumen menambahkan.
"Ah tidak, tapi tukang cukur tetap ada!", sanggah si tukang cukur. "
Apa yang kamu lihat itu adalah salah mereka sendiri, kenapa mereka tidak datang
ke saya", jawab si tukang cukur membela diri.

"Cocok!"-kata si konsumen menyetujui."Itulah point utama-nya!. Sama dengan Tuhan,
TUHAN ITU JUGA ADA !, Tapi apa yang terjadi... orang-orang TIDAK MAU DATANG
kepada-NYA, dan TIDAK MAU MENCARI-NYA. Oleh karena itu banyak yang sakit
dan tertimpa kesusahan di dunia ini."
Si tukang cukur terbengong !!!!


terima kasih
AJI

Mail from : Aming

Monday, June 11, 2007

10 Sifat Mulia

1. Ketulusan
Ketulusan menempati peringkat pertama sebagai sifat yang paling disukai oleh semua orang. Ketulusan membuat orang lain merasa aman dan dihargai karena yakin tidak akan dibodohi atau dibohongi. Orang yang tulus selalu mengatakan kebenaran, tidak suka mengada-ada, pura-pura, mencari-cari alasan atau memutarbalikkan fakta. Prinsipnya "Ya diatas Ya dan Tidak diatas Tidak". Tentu akan lebih ideal bila ketulusan yang selembut merpati itu diimbangi dengan kecerdikan seekor ular. Dengan begitu, ketulusan tidak menjadi keluguan yang bisa merugikan diri sendiri.

2. Rendah Hati
Beda dgn rendah diri yg merupakan kelemahan, kerendahhatian justru mengungkapkan kekuatan. Hanya orang yang kuat jiwanya yang bisa bersikap rendah hati. Ia seperti padi yang semakin berisi semakin menunduk. Orang yang rendah hati bisa mengakui dan menghargai keunggulan orang lain. Ia bisa membuat orang yang diatasnya merasa oke dan membuat orang yang di bawahnya tidak merasa minder.

3. Kesetiaan
Kesetiaan sudah menjadi barang langka & sangat tinggi harganya. Orang yg setia selalu bisa dipercaya dan diandalkan. Dia selalu menepati janji, punya komitmen yang kuat, rela berkorban dan tidak suka berkhianat.

4. Bersikap Positif
Orang yang bersikap positif selalu berusaha melihat segala sesuatu dari kacamata positif, bahkan dalam situasi yang buruk sekalipun. Dia lebih suka membicarakan kebaikan daripada keburukan oranglain, lebih suka bicara mengenai harapan drpd keputusasaan, lebih suka mencari solusi daripada frustasi, lebih suka memuji daripada mengecam, dsb.

5. Keceriaan
Karena tidak semua orang dikaruniai temperamen ceria, maka keceriaan tidak harus diartikan ekspresi wajah dan tubuh tapi sikap hati. Orang yang ceria adalah orang yang bisa menikmati hidup, tidak suka mengeluh dan selalu berusaha meraih kegembiraan. Dia bisa mentertawakan situasi, orang lain, juga dirinya sendiri. Dia punya potensi untuk menghibur dan mendorong semangat orang lain.

6. Bertanggung Jawab
Orang yang bertanggung jawab akan melaksanakan kewajibannya dengan sungguh-sungguh. Kalau melakukan kesalahan, dia berani mengakuinya. Ketika mengalami kegagalan, dia tidak akan mencari kambing hitam untuk disalahkan. Bahkan kalau dia merasa kecewa dan sakit hati, dia tidak akan menyalahkan siapapun. Dia menyadari bahwa dirinya sendirilah yang bertanggung jawab atas apapun yang dialami dan dirasakannya.

7. Kepercayaan Diri
Rasa percaya diri memungkinkan seseorang menerima dirinya sebagaimana adanya, menghargai dirinya dan menghargai orang lain. Orang yang percaya diri mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan dan situasi yang baru. Dia tahu apa yang harus dilakukannya dan melakukannya dengan baik.

8. Kebesaran Jiwa
Kebesaran jiwa dapat dilihat dr kemampuan seseorang memaafkan orang lain. Orang yang berjiwa besar tidak membiarkan dirinya dikuasai oleh rasa benci dan permusuhan. Ketika menghadapi masa-masa sukar dia tetap tegar, tidak membiarkan dirinya hanyut dalam kesedihan dan keputusasaan.

9. Easy Going
Orang yang easy going menganggap hidup ini ringan. Dia tidak suka membesar-besarkan masalah kecil. Bahkan berusaha mengecilkan masalah-masalah besar. Dia tidak suka mengungkit masa lalu dan tidak mau khawatir dengan masa depan. Dia tidak mau pusing dan stress dengan masalah-masalah yang berada di luar kontrolnya.

10. Empaty
Empati adalah sifat yg sangat mengagumkan. Orang yg berempati bukan saja pendengar yang baik tapi juga bisa menempatkan diri pada posisi orang lain. Ketika terjadi konflik dia selalu mencari jalan keluar terbaik bagi kedua belah pihak, tidak suka memaksakan pendapat dan kehendaknya sendiri. Dia selalu berusaha memahami dan mengerti orang lain.

Wednesday, December 06, 2006

Berjiwa Besar

Seorang anak mendatangi Ayahnya dan bertanya, bagaimana Ayahnya bisa bersikap tenang dan selalu tersenyum padahal begitu banyak orang yang sering membuatnya kecewa.

Sang Ayah pun tersenyum dan menunjukkan sebuah batu seukuran kepalan tangan. "Kantongi sebuah batu sebesar ini setiap kali kamu bertemu dengan orang yang mengecewakanmu. Kembali lagi ke Ayah dalam beberapa hari" pinta sang Ayah.

Kemudian, baru setengah hari si anak berjalan ia sudah mengantongi beberapa batu. Satu hari terlalui, semakin banyak batu yang membebani anak tersebut dan memberatkan langkahnya. Dengan tertatih ia mendatangi Ayahnya dan berkata, "berat sekali Ayah, saya tak sanggup melakukannya. Ini pun baru satu hari, bagaimana dengan esok dan hari-hari selanjutnya?"

Lagi-lagi Ayahnya tersenyum dan membasuh peluh di kening anaknya. "Begitulah yang kita rasakan jika setiap hari harus menanam sakit hati, iri, dengki, dan berbagai perasaan menderita lainnya di dalam hati. Berat nak, berat rasanya. Apalagi jika harus terus menerus membawa beban berat itu sepanjang hidup kita..."

Kini, giliran sang anak yang tersenyum. Tentu setelah ia membuang semua batu yang seharian membebani pundaknya.

-------

Ada orang yang betah bertahun-tahun bermusuhan, ada lagi yang mengaku sulit memaafkan orang yang telah pernah menyakitinya. Selain itu, ada orang-orang yang tak pernah dalam sehari tak iri, tak dengki terhadap tetangga, sahabat, atau bahkan saudaranya sendiri.

Sulitkah memaafkan? bukankah hidup akan lebih ringan hanya jika tak banyak yang membebani ruang jiwa ini?

Wednesday, October 18, 2006

Pelajaran Kehidupan

Seseorang menemukan kepompong seekor kupu-kupu. Suatu hari lubang kecil muncul. Dia duduk mengamati dalam beberapa jam calon kupu-kupu itu, ketika dia berjuang dengan memaksa dirinya melewati lubang kecil itu. Kemudian kupu-kupu itu berhenti membuat kemajuan. Kelihatannya dia telah berusaha semampunya dan dia tidak bisa lebih jauh lagi.

Akhirnya orang tersebut memutuskan untuk membantunya. Dia mengambil sebuah gunting dan memotong sisa kekangan dari kepompong itu. Kupu-kupu tersebut keluar dengan mudahnya. Namun, dia mempunyai tubuh gembung dan kecil, sayap-sayap mengkerut. Orang tersebut terus mengamatinya karena dia berharap bahwa pada suatu saat sayap-sayap itu akan mekar dan melebar, sehingga mampu menopang tubuhnya yang mungkin akan berkembang seiring dengan berjalannya waktu.

Kenyataannya, kupu-kupu itu menghabiskan sisa hidupnya merangkak di sekitarnya dengan tubuh gembung dan sayap-sayap mengkerut. Dia tidak pernah bisa terbang. Yang tidak dimengerti dari kebaikan dan ketergesaan orang tersebut adalah bahwa kepompong yang menghambat dan perjuangan yang dibutuhkan kupu-kupu untuk melewati lubang kecil adalah jalan Tuhan untuk memaksa cairan dari tubuh kupu-kupu itu ke dalam sayap-sayapnya sedemikian sehingga dia akan siap terbang begitu dia memperoleh kebebasan dari kepompong tersebut.

Kadang-kadang perjuangan adalah suatu yang kita perlukan dalam hidup kita. Jika Tuhan membiarkan kita hidup tanpa hambatan dan perjuangan, itu mungkin justru akan melumpuhkan kita. Kita mungkin tidak sekuat yang semestinya yang dibutuhkan untuk menopang cita-cita dan harapan yang kita mintakan. Kita mungkin tidak akan pernah dapat "Terbang". Sesungguhnya Tuhan itu Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

Kita memohon Kekuatan.....
DanTuhan memberi kita kesulitan-kesulitan untuk membuat kita tegar.

Kita memohon Kebijakan.....
Dan Tuhan memberi kita berbagai persoalan hidup untuk diselesaikan agar kita bertambah bijaksana.

Kita memohon Kemakmuran.....
Dan Tuhan memberi kita otak dan tenaga untuk dipergunakan sepenuhnya dalam mencapai kemakmuran.

Kita memohon Keteguhan Hati.....
Dan Tuhan memberi Bencana dan Bahaya untuk diatasi.

Kita memohon Cinta.....
Dan Tuhan memberi kita orang-orang bermasalah untuk diselamatkan dan dicintai.

Kita memohon Kemurahan/Kebaikan Hati.....
Dan Tuhan memberi kita kesempatan-kesempatan yang silih berganti.

Begitulah cara Tuhan membimbing kita. Apakah jika saya tidak memperoleh yang saya inginkan, berarti bahwa saya tidak mendapatkan yang saya butuhkan?

Kadang Tuhan tidak memberikan yang kita minta, tapi dengan pasti Tuhan memberikan yang yang terbaik untuk kita. Kebanyakan kita tidak mengerti, mengenal, bahkan tidak mau menerima rencana Tuhan, padahal justru itulah yang terbaik untuk kita.

Tetaplah berjuang, .......berusaha, ........ dan berserah diri........

Jika itu yang terbaik maka pasti Tuhan akan memberikannya untuk kita.


Moral of the story :
* Bersyukurlah karena kamu belum memiliki segala sesuatu yang kamu inginkan, seandainya sudah, apalagi yang harus diinginkan.
* Bersyukurlah apabila kamu tidak tahu sesuatu, karena itu memberimu kesempatan untuk belajar.
* Bersyukurlah untuk masa-masa sulit, karena di masa itulah kamu tumbuh.
* Bersyukurlah untuk keterbatasanmu, karena itu akan memberimu kesempatan untuk berkembang.
* Bersyukurlah untuk setiap tantangan baru, karena itu akan membangun kekuatan dan karaktermu.



Diakah Cinta Sejati Anda??

Bila saatnya tiba Anda sebagai seorang wanita, tidak lagi mencari teman kencan, tapi teman sejiwa. Dan, memang susah-susah gampang menentukan si dia adalah cinta sejati Anda. Tahukah Anda, perbedaan antara pria yang bisa di ajak kencan dan pria yang bisa diajak menikah? Ternyata pria yang bisa diajak kencan, memberikan saat-saat indah, tetapi pria yang bisa diajak menikah akan memberikan kehidupan yang indah untuk Anda. Mau tahu ciri masing-masing? Pria yang bisa diajak menikah, biasanya pemalu di awal proses kencan, bahkan kadang tidak menarik. Tapi seseorang yang justru mengawali dengan tidak terburu-buru akan menjalani proses dengan baik dan berakhir dengan bahagia.

Dalam mencari jodoh, yang harus dilakukan pertama kali dan paling mendasar adalah membangun persahabatan terlebih dahulu. Dan, untuk menemukan cinta sejati, Anda tinggal mencari sahabat terbaik, bukan pencinta ulung. Pasangan yang telah menikah lama biasanya mengatakan:"Pasangan saya merupakan sahabat terbaik". Sahabat yang akan dijadikan pasangan anda adalah seseorang yang secara fisik maupun psikologis menarik hati Anda. Untuk itu, sebaiknya: Jadikan sahabat lebih dulu. Jangan silau dengan penampilan si dia. Sebelum menemukan tambatan hati anda sebagai pasangan dengan cinta sejati, anda tentu melewati beberapa proses.
Kencan merupakan suatu proses mencari tahu apa yang benar benar diinginkan. Manfaatkanlah kesempatan itu secara baik-baik karena perlu pasangan yang Anda cari adalah pasangan untuk menikah bukan sekedar pacaran. Ingat perbedaan mendasar si dia yang bisa di ajak menikah dan yang bisa diajak kencan.
Simak baik-baik berikut ini agar Anda menjadi tak silau di depan si dia:
Biasanya si dia yang bisa diajak kencan pandai merayu, tapi tidak mampu mempertahankan hubungan. Jangan terjebak dengan ilusi romantis. Hati-hati dengan si dia yang biasanya hanya bersenang-senang memberikan bunga, permen atau perhatian tetapi tidak bisa memberikan dukungan saat anda melewati saat-saat berat. Sementara, seseorang yang mau diajak menikah mencintai Anda secara keseluruhan, tidak hanya yang baik-baik saja. Carilah pria yang bisa memberikan rasa aman secara emosional.
Hal lain yang perlu Anda ketahui adalah:
Tentukan batas dalam berhubungan, dan anda segera mencirikan si dia karena ada beberapa pria yang tidak bisa diajak serius. Biasanya mereka mempunyai kecenderungan tidak setia dan selalu mencari yang "lebih" lagi, seperti ungkapan "rumput tetangga lebih hijau". Jika si dia yang pergi dengan Anda selalu melirik wanita lain, jangan coba-coba menjalin hubungan dengannya. Kecuali, di saat-saat tertentu dia ingin membuat Anda jealous. Tentukan batasnya, jangan biarkan orang lain berulang-ulang menyakiti hati Anda. Jika terjadi dan Anda tidak mengatakan apa-apa, sama artinya dengan "dia dapat memperlakukan Anda seenak perutnya". Tulislah kualitas yang dibutuhkan dari seorang pria misalnya, jika Anda membutuhkan seseorang yang benar-benar sensitif dan bisa diajak bicara,dan jangan terpaku pada si dia yang berperawakan tampan namun pendiam.
Jangan buang waktu berkencan dengan pria yang pada dasarnya tidak akan membuat Anda bahagia. Jika Anda tahu apa yang di butuhkan (bukan hanya diinginkan) dan tahu apa yang bisa membuat Anda bahagia, Anda akan mampu mengenali si dia saat menampilkan kualitas dirinya, bukan hanya dari penampilan luarnya saja. Jangan takut bertanya.
Jika ada pria yang berjanji akan menghubungi Anda tapi tidak melakukannya, Anda berhak menanyakan alasannya. Sering kali wanita membuat kesimpulan keliru tentang hal ini. Pria dan wanita berbeda, mereka melakukan sesuatu dengan alasan dan motivasi yang berbeda pula.
Jangan terlalu berprasangka dan berpikiran terlalu jauh atau yang nggak-nggak. Sebaiknya minta ! klarifikasi atau penjelasan secara langsung dari pria dan anggap saja si dia montir bengkel mobil Anda. Dan, pahami terlebih dahulu, kencan seperti juga pernikahan merupakan proses.
Jangan pernah menyalahkan diri sendiri, tapi belajar dari kesalahan atau kegagalan sebelumnya. Ingat, berbuat khilaf itu manusiawi, tapi jika melakukannya terus menerus, itu merupakan suatu kebodohan. Anda juga perlu menjadi diri Anda sendiri (be yourself). Jangan "berpura-pura" dalam berhubungan, percuma dan tidak akan ada hasilnya.
Ada empat kualitas utama dari seseorang, entah itu pria atau wanita, yang bisa membuat org lain tertarik yaitu Autentik (asli), dapat dipercaya, genuine(tulen/rajin), konsisten.
Pria dan wanita yang bisa dipercaya, selalu jujur dan menjadi dirinya sendiri, akan dapat menikmati kehidupan dan akhirnya menemukan Cinta sejatinya!

Hidup Ini Sederhana

Ada seseorang saat melamar kerja, memungut sampah kertas di lantai kedalam tong sampah, dan hal itu terlihat oleh peng-interview, dan dia mendapatkan pekerjaan tersebut.* Ternyata untuk memperoleh penghargaan sangat mudah, cukup memeliharakebiasaan yang baik.

Ada seorang anak menjadi murid di toko sepeda. Suatu saat ada seseorang yang mengantarkan sepeda rusak untuk diperbaiki di toko tsb. Selain memperbaiki sepeda tsb, si anak ini juga membersihkan sepeda hingga bersih mengkilap. Murid-murid lain menertawakan perbuatannya. Keesokan hari setelah sang empunya sepeda mengambil sepedanya, si adik kecil
ditarik/diambil kerja di tempatnya. ]
* Ternyata untuk menjadi orang yang berhasil sangat mudah, cukup punya inisiatif sedikit saja.

Seorang anak berkata kepada ibunya: "Ibu hari ini sangat cantik." Ibu menjawab: "Mengapa?"
Anak menjawab: "Karena hari ini ibu sama sekali tidak marah-marah."
* Ternyata untuk memiliki kecantikan sangatlah mudah, hanya perlu tidak marah-marah.

Seorang petani menyuruh anaknya setiap hari bekerja giat di sawah. Temannya berkata: "Tidak perlu menyuruh anakmu bekerja keras, Tanamanmu tetap akan tumbuh dengan subur." Petani menjawab: "Aku bukan sedang memupuk tanamanku, tapi aku sedang membina anakku."
* Ternyata membina seorang anak sangat mudah, cukup membiarkan dia rajin bekerja.

Seorang pelatih bola berkata kepada muridnya: "Jika sebuah bola jatuh ke dalam rerumputan, bagaimana cara mencarinya?" Ada yang menjawab: "Cari mulai dari bagian tengah." Ada pula yang menjawab: "Cari di rerumputan yang cekung ke dalam." Dan ada yang menjawab: "Cari di rumput yang paling tinggi." Pelatih memberikan jawaban yang paling tepat: "Setapak demi setapak cari dari ujung rumput sebelah sini hingga ke rumput sebelah sana ."
* Ternyata jalan menuju keberhasilan sangat gampang, cukup melakukan segala sesuatunya setahap demi setahap secara berurutan, jangan meloncat-loncat.

Katak yang tinggal di sawah berkata kepada katak yang tinggal di pinggir jalan:
"Tempatmu terlalu berbahaya, tinggallah denganku." Katak di pinggir jalan menjawab: "Aku sudah terbiasa, malas untuk pindah." Beberapa hari kemudian katak "sawah" menjenguk katak "pinggir jalan" dan menemukan bahwa si katak sudah mati dilindas mobil yang lewat.
* Ternyata sangat mudah menggenggam nasib kita sendiri, cukup hindari kemalasan saja.

Ada segerombolan orang yang berjalan di padang pasir, semua berjalan dengan berat, sangat menderita , hanya satu orang yang berjalan dengan gembira. Ada yang bertanya: "Mengapa engkau begitu santai?" Dia menjawab sambil tertawa: "Karena barang bawaan saya sedikit."
* Ternyata sangat mudah untuk memperoleh kegembiraan, cukup tidak serakahdan memiliki secukupnya saja.

YANG PALING PENTING, HIDUP INI HARUS BERMANFAAT BUAT MAKHLUK LAIN.

BUKANKAH:
1. HARI INI LEBIH BURUK DARI KEMARIN ---> CELAKA
2. HARI INI SAMA DENGAN KEMARIN ---> RUGI
3. HARI INI LEBIH BAIK DARI KEMARIN ---> BERUNTUNG

J ADI , SATU-SATUNYA PILIHAN ADALAH CONTINUOUS IMPROVEMENT....

10 Kesalahan Besar Dalam Perkawinan

10 KESALAHAN BESAR DALAM PERKAWINAN

Tak ada gading yang tak retak. Begitu kata pepatah untuk menggambarkan ketidaksempurnaan kita sebagai manusia yang kerap melakukan kesalahan.
Meski begitu, kesalahan tetap bisa dihindari atau diperbaiki. Termasuk kesalahan-kesalahan yang kerap kita lakukan dalam perkawinan. Nah, berikut ini sejumlah kesalahan yang paling sering dilakukan pasangan dalam sebuah perkawinan yang tak jarang memberi dampak amat buruk yaitu
perceraian. Karena itu, simak baik-baik dan sedapat mungkin hindarilah.

1. Kurang Menghormati
Jangan menjelek-jelekan pasangan kepada teman-tem an atau rekan kerja. Ingat, Anda dan suami/istri saling membutuhkan dan masing-masing juga harus tahu bahwa dirinya dihormati pasangan.

2. Tak Mengindahkan atau Mendengarkan
Jangan memberikan perhatian lebih kepada komputer, teve, dan lainnya sementara pasangan sedang berada di sisi kita. Perhatikan pula bahasa tubuh pasangan karena dari situ kita juga bisa tahu, apa yang sebetulnya ia inginkan.

3. Kurang Gairah
Padamnya gairah, tak ada lagi kemesraan apalagi keintiman, merupakan tanda-tanda bahaya dari sebuah perkawinan. Jangan tunggu lebih lama lagi. Segeralah cari nasihat dari penasihat perkawinan atau dokter yang bisa membantu jika memang harus dilakukan pengobatan tertentu. Jangan biarkan pasangan Anda bertanya, mengapa Anda tidak tertarik (lagi) pada seks.

4. Selalu Harus Benar & Menang
Sikap selalu menggurui bahkan memerintah pasangan atau harus selalu menang di dalam setiap percakapan, juga merupakan bahaya besar yang mengancam kehidupan perkawinan. Jarang sekali ada orang yang bisa bertahan menyintai pasangan yang selalu mau menang sendiri, inginnya dituruti, tak boleh dibantah. Sesekali terimalah, bahwa ada kesalahan yang telah Anda buat dan jangan selalu menjawab setiap pertanyaan yang sederhana dengan kalimat panjang dengan nada tinggi pula.

5. Cerewet
Terlalu banyak bicara juga amat menjengkelkan pasangan kita, lo. Lebih baik bertindak daripada cuma banyak bicara. Jika Anda mengatakan akan mengerjakannya, kerjakanlah! Dan bila Anda tidak mau mengerjakannya, tinggalkan!

6. Sindiran Menyakitkan
Jika pasangan berbicara dengan gaya dan kalimat yang menyakitkan, coba pikirkan baik-baik, kemudian tenangkan hati dan jangan membantah atau balik menyerang. Cobalah mengerti, pasangan sedang tidak memiliki rasa humor atau tengah senssitif. Jika keadaan sudah tenang , ajak ia bicara baik-baik. Tak perlu balas menyindir atau melontarkan kata-kata menyakitkan karena masalah tak akan pernah selesai dengan cara seperti itu.

7. Ketidakjujuran
Berbohong dan mempunyai rahasia di dalam perkawinan hanya akan menciptakan jarak alias jurang pemisah dia antara Anda berdua. Awalilah kehidupan perkawinan dengan kejujuran dan niat tulus untuk tidak akan berbohong dan bersikap tak jujur pada belahan jiwa.

8. Menyebalkan
Jelas, suatu perilaku buruk yang terus saja dilakukan, akan membuat pasangan kesal dan sebal. Ingat, lo, kesabaran manusia ada batasnya. Jika Anda selalu mengritik segala tindakan pasangan, kelewat mencampuri urusannya sampai terkesan mendikte, tak pernah "absen" memberi komentar, jangan salahkan pasangan jika satu saat ia berpaling ke lain hati. Coba, deh, tempatkan diri di posisi dia. Pasti Anda pun akan melakukan hal sama. Jadi, berhentilah bersikap menyebalkan.

9. Egois & Pelit
Giliran belanja untuk keperluan sendiri, Anda tidak peduli berapa besarnya harus mengeluarkan uang namun begitu untuk keperluan pasangan, Anda tiba-tiba berubah menjadi seorang juru hitung yang amat handal. Kalau mengajak makan di restoran, Anda selalu memilih yang termurah atau
bermuka masam ketika sanak keluarganya datang berkunjung ke rumah. Nah, tanggalkan sikap-sikap yang menjengkelkan seperti itu. Ingat, Anda dan pasangan adalah belahan jiwa yang saling memerlukan dan harusnya saling mengisi.

10. Pemarah
Setiap pasangan harus dapat menghadapi konflik dengan cara yang positif. Jika Anda memiliki sifat pemarah, mungkin Anda dapat memenangkan perselisihan yang terjadi namun pada akhirnya malah bisa mengakibatkan kehilangan semuanya. Anda tak mau hal itu terjadi, kan?

12 CARA MEMPERBAIKI PERKAWINAN
1. Bersikap jujur.
2. Saling mendorong cita-cita untuk mendapatkan keberhasilan bersama.
3. Saling menghormati.
4. Luangkanlah waktu bersama untuk saling membagi cita-cita.
5. Luangkan waktu untuk berdialog, berdiskusi dalam percakapan sehari-hari sebagai cara
untuk meningkatkan dan memperbaiki komunikasi.
6. Tertawalah bersama-sama sekurang-kurangnya sehari sekali.
7. Selisih paham boleh-boleh saja, tapi lakukan dengan cara yang fair.
8. Bersedia untuk saling memaafkan.
9. Ingat, saling berbaik hati adalah suatu hadiah yang amat besar nilainya.
10. Saling berbagi keinginan sehari-hari.
11. Buatlah keputusan bersama mengenai keuangan, disiplin anak-anak, pekerjaan rumah,
liburan, dan lainnya. Jangan putuskan segala sesuatu sendirian. Ingat, dua kepala lebih baik dari saru kepala!
12. Luangkanlah waktu untuk berdua saja agar rasa keintiman terus terjalin dengan baik dan
makin kuat. Rencakanlah liburan atau bepergian berdua yang romantis.

Sesuatu Tidak Selalu kelihatan Sebagaimana Adanya

Dua orang malaikat berkunjung ke rumah sebuah keluarga kaya. Keluarga itu sangat kasar dan tidak mengijinkan kedua malaikat itu bermalam di ruang tamu yang ada di rumahnya. Malaikat tersebut ditempatkan pada sebuah kamar berukuran kecil yang ada di basement. Ketika malaikat itu hendak tidur, malaikat yg lebih tua melihat bahwa dinding basement itu retak. Kemudian malaikat itu memperbaikinya sehingga retak pada dinding basement itu lenyap. Ketika malaikat yg lebih muda bertanya mengapa ia melakukan hal itu, malaikat yg lebih tua menjawab, "Sesuatu tidak selalu kelihatan sebagaimana adanya".
Malam berikutnya, kedua malaikat itu beristirahat di rumah seorang petani dan istrinya yang miskin tetapi sangat ramah. Setelah membagi sedikit makanan yang ia punyai, petani itu mempersilahkan kedua malaikat untuk tidur di atas tempat tidurnya. Ketika matahari terbit keesokan harinya, malaikat menemukan bahwa petani itu dan istrinya sedang menangis sedih karena sapi mereka yang merupakan sumber pendapatan satu-satunya bagi mereka terbaring mati.
Malaikat yg lebih muda merasa geram. Ia bertanya kepada malaikat yg lebih tua, "Mengapa kau membiarkan hal ini terjadi? Keluarga yg pertama memiliki segalanya, tapi engkau menolong menambalkan dindingnya yg retak. Keluarga ini hanya memiliki sedikit tetapi walaupun demikian mereka bersedia membaginya dengan kita. Mengapa engkau membiarkan sapinya mati ?"
Malaikat yg lebih tua menjawab, "Sesuatu tidak selalu kelihatan sebagaimana adanya." "Ketika kita bermalam di basement, aku melihat ada emas tersimpan di lubang dalam dinding itu. Karena pemilik rumah sangat tamak dan tidak bersedia membagi hartanya, aku menutup dinding itu agar ia tidak menemukan emas itu". "Tadi malam ketika kita tidur di ranjang petani
ini, malaikat maut datang untuk mengambil nyawa istrinya. Aku memberikan sapinya agar malaikat maut tidak jadi mengambil istrinya."
"Sesuatu tidak selalu kelihatan sebagaimana adanya."
Kadang2 itulah yang kita rasakan ketika kita berpikir bahwa sesuatu tidak seharusnya terjadi. Jika kita punya iman,kita hanya perlu percaya sepenuhnya bahwa semua hal yang terjadi adalah demi kebaikan kita.
Kita mungkin tidak menyadari hal itu sampai saatnya tiba.....

Sebuah Teladan Dari Negeri China

Di Propinsi Zhejiang China, ada seorang anak laki yang luar biasa, sebut saja namanya Zhang Da. Perhatiannya yang besar kepada Papanya, hidupnya yang pantang menyerah dan mau bekerja keras, serta tindakan dan perkataannya yang menyentuh hati membuat Zhang Da, anak lelaki yang masih berumur 10 tahun ketika memulai semua itu, pantas disebut anak yang luar biasa. Saking jarangnya seorang anak yang berbuat demikian, sehingga ketika Pemerintah China mendengar dan menyelidiki apa yang Zhang Da perbuat maka merekapun memutuskan untuk menganugerahi penghargaan Negara yang Tinggi kepadanya. Zhang Da adalah salah satu dari sepuluh orang yang dinyatakan telah melakukan perbuatan yang luar biasa dari antara 1,4 milyar penduduk China . Tepatnya 27 Januari 2006 Pemerintah China , di Propinsi Jiangxu, kota Nanjing , serta disiarkan secara Nasional keseluruh pelosok negeri, memberikan penghargaan kepada 10 (sepuluh) orang yang luar biasa, salah satunya adalah Zhang Da.

Mengikuti kisahnya di televisi, membuat saya ingin menuliskan cerita ini untuk melihat semangatnya yang luar biasa. Bagi saya Zhang Da sangat istimewa dan luar biasa karena ia termasuk 10 orang yang paling luar biasa di antara 1,4 milyar manusia. Atau lebih tepatnya ia adalah yang terbaik di antara 140 juta manusia. Tetapi jika kita melihat apa yang dilakukannya dimulai ketika ia berumur 10 tahun dan terus dia lakukan sampai sekarang (ia berumur 15 tahun), dan satu-satunya anak diantara 10 orang yang luar biasa tersebut maka saya bisa katakan bahwa Zhang Da dan apa yang dilakukannya, maka saya mau katakan bahwa ia luar biasa di antara 1,4 milyar penduduk China .

Pada waktu tahun 2001, Zhang Da ditinggal pergi oleh Mamanya yang sudah tidak tahan hidup menderita karena miskin dan karena suami yang sakit keras. Dan sejak hari itu Zhang Da hidup dengan seorang Papa yang tidak bisa bekerja, tidak bisa berjalan, dan sakit-sakitan. Kondisi ini memaksa seorang bocah ingusan yang waktu itu belum genap 10 tahun untuk mengambil tanggungjawab yang sangat berat. Ia harus sekolah, ia harus mencari makan untuk Papanya dan juga dirinya sendiri, ia juga harus memikirkan obat-obat yang yang pasti tidak murah untuk dia. Dalam kondisi yang seperti inilah kisah luar biasa Zhang Da dimulai. Ia masih terlalu kecil untuk menjalankan tanggung jawab yang susah dan pahit ini. Ia adalah salah satu dari sekian banyak anak yang harus menerima kenyataan hidup yang pahit di dunia ini. Tetapi yang membuat Zhang Da berbeda adalah bahwa ia tidak menyerah. Hidup harus terus berjalan, tapi tidak dengan melakukan kejahatan, melainkan memikul tanggungjawab untuk meneruskan kehidupannya dan papanya. Demikian ungkapan Zhang Da ketika menghadapi utusan pemerintah yang ingin tahu apa yang dikerjakannya.
Ia mulai lembaran baru dalam hidupnya dengan terus bersekolah. Dari rumah sampai sekolah harus berjalan kaki melewati hutan kecil. Dalam perjalanan dari dan ke sekolah itulah, Ia mulai makan daun, biji-bijian dan buah-buahan yang ia temui. Kadang juga ia menemukan sejenis jamur, atau rumput dan ia coba memakannya. Dari mencoba-coba makan itu semua, ia tahu mana yang masih bisa ditolerir oleh lidahnya dan mana yang tidak bisa ia makan. Setelah jam pulang sekolah di siang hari dan juga sore hari, ia bergabung dengan beberapa tukang batu untuk membelah batu-batu besar dan memperoleh upah dari pekerjaan itu. Hasil kerja sebagai tukang batu ia gunakan untuk membeli beras dan obat-obatan untuk papanya. Hidup seperti ini ia jalani selama lima tahun tetapi badannya tetap sehat, segar dan kuat. ZhangDa Merawat Papanya yang Sakit. Sejak umur 10 tahun, ia mulai tanggungjawab untuk merawat papanya. Ia menggendong papanya ke WC, ia menyeka dan sekali-sekali memandikan papanya, ia membeli beras dan membuat bubur, dan segala urusan papanya, semua dia kerjakan dengan rasa tanggungjawab dan kasih. Semua pekerjaan ini menjadi tanggungjawabnya sehari-hari. Zhang Da menyuntik sendiri papanya. Obat yang mahal dan jauhnya tempat berobat membuat Zhang Da berpikir untuk menemukan cara terbaik untuk mengatasi semua ini. Sejak umur sepuluh tahun ia mulai belajar tentang obat-obatan melalui sebuah buku bekas yang ia beli. Yang membuatnya luar biasa adalah ia belajar bagaimana seorang suster memberikan injeksi/suntikan kepada pasiennya. Setelah ia rasa ia mampu, ia nekad untuk menyuntik papanya sendiri. Saya sungguh kagum, kalau anak kecil main dokter-dokteran dan suntikan itu sudah biasa. Tapi jika anak 10 tahun memberikan suntikan seperti layaknya suster atau dokter yang sudah biasa memberi injeksi saya baru tahu hanya Zhang Da. Orang bisa bilang apa yang dilakukannya adalah perbuatan nekad, sayapun berpendapat demikian. Namun jika kita bisa memahami kondisinya maka saya ingin katakan bahwa Zhang Da adalah anak cerdas yang kreatif dan mau belajar untuk mengatasi kesulitan yang sedang ada dalam hidup dan kehidupannya. Sekarang pekerjaan menyuntik papanya sudah dilakukannya selama lebih kurang lima tahun, maka Zhang Da sudah trampil dan ahli menyuntik.

Aku Mau Mama Kembali
Ketika mata pejabat, pengusaha, para artis dan orang terkenal yang hadir dalam acara penganugerahan penghargaan tersebut sedang tertuju kepada Zhang Da, Pembawa Acara (MC) bertanya kepadanya, "Zhang Da, sebut saja kamu mau apa, sekolah di mana, dan apa yang kamu rindukan untuk terjadi dalamhidupmu, berapa uang yang kamu butuhkan sampai kamu selesai kuliah, besar nanti mau kuliah di mana, sebut saja. Pokoknya apa yang kamu idam-idamkan sebut saja, di sini ada banyak pejabat, pengusaha, orang terkenal yang hadir. Saat ini juga ada ratusan juta orang yang sedang melihat kamu melalui layar televisi, mereka bisa membantumu!" Zhang Da pun terdiam dan tidak menjawab apa-apa. MC pun berkata lagi kepadanya, "Sebut saja, mereka bisa membantumu" Beberapa menit Zhang Da masih diam, lalu dengan suara bergetar iapun menjawab, "Aku Mau Mama Kembali. Mama kembalilah ke rumah, aku bisa membantu Papa, aku bisa cari makan sendiri, Mama Kembalilah!" demikian Zhang dan bicara dengan suara yang keras dan penuh harap. Saya bisa lihat banyak pemirsa menitikkan air mata karena terharu, saya pun tidak menyangka akan apa yang keluar dari bibirnya. Mengapa ia tidak minta kemudahan untuk pengobatan papanya, mengapa ia tidak minta deposito yang cukup untuk meringankan hidupnya dan sedikit bekal untuk masa depannya, mengapa ia tidak minta rumah kecil yang dekat dengan rumah sakit, mengapa ia tidak minta sebuah kartu kemudahan dari pemerintah agar ketika ia membutuhkan, melihat katabelece yang dipegangnya semua akan membantunya. Sungguh saya tidak mengerti, tapi yang saya tahu apa yang dimintanya, itulah yang paling utama bagi dirinya. Aku Mau Mama Kembali, sebuah ungkapan yang mungkin sudah dipendamnya sejak saat melihat mamanya pergi meninggalkan dia dan papanya.

Harga Sebuah Baju

Seorang wanita yang mengenakan gaun pudar menggandeng suaminya yang berpakaian sederhana dan usang, turun dari kereta api di Boston , dan berjalan dengan malu-malu menuju kantor Pimpinan Harvard University .

Sesampainya disana sang sekretaris Universitas langsung mendapat kesan bahwa mereka adalah orang kampung, udik, sehingga tidak mungkin ada urusan di Harvard dan bahkan mungkin tidak pantas berada di Cambridge.

"Kami ingin bertemu Pimpinan Harvard", kata sang pria lembut.
"Beliau hari ini sibuk," sahut sang Sekretaris cepat.
"Kami akan menunggu," jawab sang Wanita.

Selama 4 jam sekretaris itu mengabaikan mereka, dengan harapan bahwa pasangan tersebut akhirnya akan patah semangat dan pergi. Tetapi nyatanya tidak.

Sang sekretaris mulai frustrasi, dan akhirnya memutuskan untuk melaporkan kepada sang pemimpinnya.

"Mungkin jika Anda menemui mereka selama beberapa menit, mereka akan pergi," katanya pada sang Pimpinan Harvard.
Sang pimpinan menghela nafas dengan geram dan mengangguk. Orang sepenting dia pasti tidak punya waktu untuk mereka.

Dan ketika dia melihat dua orang yang mengenakan baju pudar dan pakaian usang diluar kantornya, rasa tidak senangnya sudah muncul. Sang Pemimpin Harvard, dengan wajah galak menuju pasangan tersebut.

Sang wanita berkata padanya, "Kami memiliki seorang putra yang kuliah tahun pertama di Harvard. Dia sangat menyukai Harvard dan bahagia di sini. Tetapi setahun yang lalu, dia meninggal karena kecelakaan. Kami ingin mendirikan peringatan untuknya, di suatu tempat di kampus ini. bolehkah?" tanyanya, dengan mata yang menjeritkan harap.

Sang Pemimpin Harvard tidak tersentuh, wajahnya bahkan memerah. Dia tampak terkejut. "Nyonya," katanya dengan kasar, "Kita tidak bisa mendirikan tugu untuk setiap orang yang masuk Harvard dan meninggal. Kalau kita lakukan itu, tempat ini sudah akan seperti kuburan."

"Oh, bukan," Sang wanita menjelaskan dengan cepat,
"Kami tidak ingin mendirikan tugu peringatan. Kami ingin memberikan sebuah gedung untuk Harvard."

Sang Pemimpin Harvard memutar matanya. Dia menatap sekilas pada baju pudar dan pakaian usang yang mereka kenakan dan berteriak, "Sebuah gedung?! Apakah kalian tahu berapa harga sebuah gedung? Kalian perlu memiliki lebih dari 7,5 juta dolar hanya untuk bangunan fisik Harvard."

Untuk beberapa saat sang wanita terdiam. Sang Pemimpin Harvard senang. Mungkin dia bisa terbebas dari mereka sekarang.

Sang wanita menoleh pada suaminya dan berkata pelan, "Kalau hanya sebesar itu biaya untuk memulai sebuah universitas, mengapa tidak kita buat sendiri saja ?"

Suaminya mengangguk. Wajah sang Pemimpin Harvard menampakkan kebingungan. Mr. dan Mrs. Leland Stanford bangkit dan berjalan pergi, melakukan perjalanan ke Palo Alto, California, di sana mereka mendirikan sebuah Universitas yang menyandang nama mereka, sebuah peringatan untuk seorang anak yang tidak lagi diperdulikan oleh Harvard.

Universitas tersebut adalah Stanford University , salah satu universitas favorit kelas atas di AS.

Pesan Moral :
Kita, seperti pimpinan Harvard itu, acap silau oleh baju, dan lalai. Padahal, baju hanya bungkus, apa yang disembunyikannya, kadang sangat tak ternilai. Jadi, janganlah kita selalu abai, karena baju-baju, acap menipu.

Kebahagian Semu

Kebanyakan orang2 di Indonesia kehidupannya sekarang sudah jauh lebih baik daripada puluhan tahun sebelumnya. Hampir disetiap rumah tangga mereka sudah memiliki TV, DVD, kulkas bahkan kendaraan bermotor, belanja pun tidak perlu di pasar kumuh lagi melainkan di Supermarket atau di Mall, tetapi tanyalah kepada diri sendiri apakah Anda bahagia dengan apa yang telah Anda raih dan dapatkan sekarang ini?

Disamping itu orang di Indonesia menilai, seseorang itu bahagia apabila ia sudah memiliki rumah segede istana, memiliki banyak mobil dan mempunyai kedudukan, walaupun kenyataannya kebanyakan orang kaya tsb hidupnya tidaklah bahagia seperti yang mereka bayangkan.

Ketika mang Ucup masih kecil, kita hidup jauh lebih sederhana, karena tidak ada barang2 elektronik yang serba canggih, tetapi pada saat itu saya merasa, bahwa hidup saya jauh lebih bahagia daripada sekarang ini. Ortu selalu mengusahakan untuk makan malam bersama walaupun terkadang menunya hanya terdiri dari nasi dan kecap saja. Ibu pun selalu meluangkan waktu untuk bercerita dan mendendangkan lagu sebelumnya kami tidur.

Tetapi bagaimana dengan ortu sekarang, boro2 untuk makan bareng, untuk ngobrol azah sudah tidak ada waktu lagi, karena suami istri harus kerja keras sampai jauh malam untuk bisa membayar cicilan rumah, mobil maupun mesin cuci, belum lagi biaya Playgroup yang sudah mencapai jutaan Rp, sehingga anak2 dirumah pun hanya di didik dan di asuh oleh para pembantu saja, mereka hanya bisa kumpul bareng kalho weekend.

Orang bisa hidup bahagia bahkan mencapai umur panjang tanpa harus memiliki harta yang berlimpah ruah. Negara-negara makmur seperti Amerika, Jepang, Jerman maupun Inggris dinilai sebagai negara dimana penduduknya TIDAK bahagia.

Sedangkan penduduk yang paling bahagia di kolong langit ialah penduduk dari pulau Vanuatu di Pasifik Selatan dengan jumlah penduduknya hanya sekitar 200 ribu orang saja. Cara hidup mereka masih terbelakang dan sangat sederhana sekali tetapi dilain pihak mereka merasa jauh lebih bahagia daripada 178 negara lainnya di dunia ini. Dan lucunya mereka merasa bahagia, karena sudah puas dan terbiasa dengan kondisi yang serba minim. Dari segi ekonomi negara ini hanya menempati peringkat ke-207 dari 233 negara; jadi benar2 kelas bawah sekali. Mungkin disinilah terbuktikan teori dari Aristoteles dimana ia mengatakan orang bisa bahagia apabila kita bisa menyesuaikan hidup dengan alam sekitarnya (secundum naturum vivere)

Penilaian ini diberikan berdasarkan hasil penelitian dari lembaga pengkajian the New Economics Foundation (NEF) dalam surveinya mengenai "Indeks Planet Bahagia" dimana mereka mengukur indeks di 178 negara.

Inggris menempati peringkat ke-108, Jerman ke-81, Jepang ke-95 dan Amerika Serikat di peringkat ke-150. Sedangkan masyarakat Indonesia masih dinilai cukup bahagia karena menempati peringkat ke-23. Oleh sebab itulah juga kenapa mang Ucup ingin hidup di Indonesia.

Sigmund Freud pernah menulis bahwa Allah menciptakan manusia dengan satu kekurangan ialah rasa bahagia yang permanen, sebab rasa bahagia itu sebenarnya hanya bisa dinikmati sejenak atau sesaat saja. Manusia baru bisa mendapatkan perasaan bahagia yang abadi, apabila ia sudah berada di sorga, sebelumnya itu kita harus berburu terus-menerus tiada akhirnya. Rasa bahagia itu tidak akan pernah bisa bertahan lebih dari beberapa hari saja.

Sebagai contoh kita merasa bahagia setelah bisa beli motor, tetapi beberapa hari kemudian kita sudah ingin punya mobil dan pada saat kita mendambakan hal yang baru lagi, berakhir pulalah rasa bahagia tsb, karena setelah impian atau cita-cita yang satu terkabulkan; pasti akan disusul oleh keinginan atau cita-cita yang berikutnya dan ini tiada akhirnya.

Dari enam perasaan emosi yang kita miliki, empat adalah emosi yang bersifat negatif: benci, sedih, takut dan marah. Hanya satu saja yang bersifat positif: senang = happy, sedangkan emosi yang ke enam adalah emosi yang bersifat netral: terkejut.

Dari semua perasaan tersebut diatas kita mengharapkan terjadinya perubahan, hanya pada saat kita "happy" atau senang baca bahagia saja, kita ingin tetap bertahan terus dan tidak mau beranjak lagi dari situ.

Perlu diketahui bahwa thermostat kadar temperatur kebahagiaan seseorang itu sebenarnya selalu stabil, sama seperti juga suhu temperatur badan kita. Apabila seorang menang loterie 100 Milyar pasti ia akan bahagia sekali dan kadar temperatur kehabagiaannya akan naik melonjak tinggi, kebalikannya apabila kita kehilangan orang yang sangat kita kasihi, maka temperatur kebahagiaan kita akan turun drop kebawah, walaupun demikian rasa bahagia maupun rasa sedih seseorang itu tidak pernah bisa lebih dari satu bulan setelah itu ia akan balik ketitik normal lagi.

Telah terbuktikan pula, bahwa orang itu akan merasa bahagia apabila ia bisa pamer dan mejeng dengan keberhasilannya. Kita akan merasa bahagia apabila kita memiliki rumah yang lebih besar dan lebih bagus daripada tetangga kita, begitu juga dengan mobil, jabatan maupun keberhasilan anak kita disekolah.

Bernard Van Praag guru besar ekonomi pernah mengadakan jajak pendapat terhadap siswa/i nya, dimana ia mengajukan pertanyaan:
Mana yang akan Anda pilih. gaji 5.000 AS$ sebulan dimana rekan2 kantor lainnya hanya mendapatkan AS$ 2.500 atau . gaji 10.000 AS$ sebulan tetapi rekan2 lainnya mendapatkan gaji AS$ 25.000

Ternyata kebanyakan responden memilih pilihan yang pertama, walaupun dari segi nilai jauh lebih rendah, tetapi dilain pihak mereka merasa jauh lebih hebat dan lebih tinggi daripara rekan2 kantor lainnya. (Sumber: Happiness Quantified).

Untuk bisa menghayatinya cobalah Anda renungkan bagaimana perasaan Anda apabila di kantor Anda mendapatkan bonus satu juta Rp sedangkan rekan2 lainnya mendapatkan dua juta Rp, pasti Anda merasa sedih dan kecewa karena merasa diperlakukan tidak adil, tetapi kebalikannya Anda akan merasa bahagia mendapatkan bonus Rp 100 ribu sedangkan rekan2 lainnya hanya mendapatkan Rp. 10 ribu. Disinilah terbuktikan bahwa sebenarnya bukan nilai uangnya yang penting untuk membuat kita bisa menjadi bahagia.

Apakah Tuhan Menciptakan Kejahatan

Kisah Nyata

Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada? Apakah kejahatan itu ada? Apakah Tuhan menciptakan kejahatan? Seorang Profesor dari sebuah universitas terkenal menantang mahasiswa-mahasiswanya dengan pertanyaan ini, "Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada?".

Seorang mahasiswa dengan berani menjawab, "Betul, Dia yang menciptakan semuanya". "Tuhan menciptakan semuanya?" Tanya professor sekali lagi."Ya, Pak, semuanya" kata mahasiswa tersebut.

Profesor itu menjawab, "Jika Tuhan menciptakan segalanya, berarti Tuhan menciptakan Kejahatan. Karena kejahatan itu ada, dan menurut prinsip kita bahwa pekerjaan kita menjelaskan siapa kita, jadi kita bisa berasumsi bahwa Tuhan itu adalah kejahatan."

Mahasiswa itu terdiam dan tidak bisa menjawab hipotesis professor tersebut. Profesor itu merasa menang dan menyombongkan diri bahwa sekali lagi dia telah membuktikan kalau agama itu adalah sebuah mitos.

Mahasiswa lain mengangkat tangan dan berkata, "Profesor, boleh saya bertanya sesuatu?" "Tentu saja," jawab si Profesor Mahasiswa itu berdiri dan bertanya, "Profesor, apakah dingin itu ada?" "Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja dingin itu ada. Kamu tidak pernah sakit flu?" Tanya si professor diiringi tawa mahasiswa lainnya. Mahasiswa itu menjawab, "Kenyataannya, Pak, dingin itu tidak ada. Menurut hukum fisika, yang kita anggap dingin itu adalah ketiadaan panas. Suhu -460F adalah ketiadaan panas sama sekali. Dan semua partikel menjadi diam dan tidak bisa bereaksi pada suhu tersebut. Kita menciptakan kata dingin untuk mendeskripsikan ketiadaan panas. Mahasiswa itu melanjutkan, "Profesor, apakah gelap itu ada?" Profesor itu menjawab, "Tentu saja itu ada." Mahasiswa itu menjawab, "Sekali lagi anda salah, Pak. Gelap itu juga tidak ada. Gelap adalah keadaan dimana tidak ada cahaya. Cahaya bisa kita pelajari, gelap tidak. Kita bisa menggunakan prisma Newton untuk memecahkan cahaya menjadi beberapa warna dan mempelajari berbagai panjang gelombang setiap warna. Tapi Anda tidak bisa mengukur gelap. Seberapa gelap suatu ruangan diukur dengan berapa intensitas cahaya di ruangan tersebut. Kata gelap dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan cahaya."

Akhirnya mahasiswa itu bertanya, "Profesor, apakah kejahatan itu ada?" Dengan bimbang professor itu menjawab, "Tentu saja, seperti yang telah kukatakan sebelumnya. Kita melihat setiap hari di Koran dan TV. Banyak perkara kriminal dan kekerasan di antara manusia. Perkara-perkara tersebut adalah manifestasi dari kejahatan." Terhadap pernyataan ini mahasiswa itu menjawab, "Sekali lagi Anda salah, Pak. Kajahatan itu tidak ada. Kejahatan adalah ketiadaan Tuhan. Seperti dingin atau gelap, kajahatan adalah kata yang dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan Tuhan. Tuhan tidak menciptakan kajahatan. Kajahatan adalah hasil dari tidak adanya kasih Tuhan dihati manusia. Seperti dingin yang timbul dari ketiadaan panas dan gelap yang timbul dari ketiadaan cahaya." Profesor itu terdiam.

Nama mahasiswa itu adalah Albert Einstein.

Sebuah Inspirasi

PESAN SANG AYAH .....
Dahulu kala ada 2 orang kakak beradik. Sebelum meninggal, ayah mereka berpesan dua hal : Jangan menagih hutang kepada orang yang berhutang kepadamu Jika mereka pergi dari rumah ke toko jangan sampai mukanya terkena sinar matahari.

Waktu berjalan terus. Dan kenyataan terjadi, bahwa beberapa tahun setelah ayahnya meninggal anak yang sulung bertambah kaya sedang yang bungsu menjadi semakin miskin.
Ibunya yang masih hidup menanyakan hal itu kepada mereka.
Jawab anak yang bungsu :
Inilah karena saya mengikuti pesan ayah. Ayah berpesan bahwa saya tidak boleh menagih hutang kepada orang yang berhutang kepadaku, dan sebagai akibatnya modalku susut karena orang yang berhutang kepadaku tidak membayar sementara aku tidak boleh menagih. Juga ayah berpesan supaya kalau saya pergi atau pulang dari rumah ke toko dan sebaliknya tidak boleh terkena sinar matahari. Akibatnya saya harus naik becak atau andong. Sebetulnya dengan jalan kaki saja cukup, tetapi karena pesan ayah demikian maka akibatnya pengeluaranku bertambah banyak.
Kepada anak yang sulung yang bertambah kaya, sang ibupun bertanya hal yang sama.
Jawab anak sulung :
Ini semua adalah karena saya mentaati pesan ayah. Karena ayah berpesan supaya saya tidak menagih kepada orang yang berhutang kepada saya, maka saya tidak menghutangkan sehingga dengan demikian modal tidak susut. Juga ayah berpesan agar supaya jika saya berangkat ke toko atau pulang dari toko tidak boleh terkena sinar matahari, maka saya berangkat ke toko sebelum matahari terbit dan pulang sesudah matahari terbenam. Akibatnya toko saya buka sebelum toko lain buka, dan tutup jauh sesudah toko yang lain tutup. Sehingga karena kebiasaan itu, orang menjadi tahu dan tokoku menjadi laris, karena mempunyai jam kerja lebih lama.

Bagaimana dengan anda ? Kisah diatas menunjukkan bagaimana sebuah kalimat di tanggapi dengan presepsi yang berbeda jika kita melihat dengan positif attitude maka segala kesulitan sebenarnya adalah sebuah perjalanan membuat kita sukses tetapi kita bisa juga terhanyut dengan adanya kesulitan karena rutinitas kita .. pilihan ada di tangan kita. Berusaha melakukan hal biasa yang dikerjakan dengan cara yang luar biasa. Mengubah diri Anda sendiri, biasanya merupakan cara terbaik untuk merubah orang.