Menurut Wikipedia, waltz adalah tarian ballroom dan tarian rakyat yang pertama kali dikenalkan di Wina pada 1780-an dan kemudian menyebar ke seluruh dunia.
Cara rehabilitasi dengan menari waltz itu ditemukan oleh para peneliti Italia. Pasien dapat melatih jantung mereka tanpa harus bosan berlatih di tempat senam.
Tarian ini terbukti efektif seperti halnya bersepeda dan treadmill untuk memperbaiki kapasitas jatung dalam studi terhadap 110 pasien penyakit jantung. Mereka yang berlatih menari waltz dilaporkan mengalami perbaikan dalam tidur, mood, kemampuan melakukan hobi, mengerjakan tugas rumah tangga, dan memiliki kehidupan seks yang lebih baik dibandingkan yang lain.
"Ini mungkin cara yang lebih efektif untuk membuat orang melakukan latihan, dan lebih menyenangkan dibandingkan berlari di treadmill," kata Robert Bonow, Kepala Bagian Penyakit Jantung di Northwestern University School of Medicine.
Olah fisik sangat penting bagi orang yang memiliki masalah dengan jantung, tetapi membuat orang agar tetap berlatih, itu yang sulit, kata Romualdo Belardinelli, Direktur Rehabilitasi Jantung di Lancisi Heart Institute, Ancona, Italia.
"Kami harus mencari jalan yang menarik perhatian pasien," katanya pada pertemuan American Heart Association di Chicago saat mempresentasikan hasil penelitiannya tersebut.
Aerobik
Peneliti memilih waltz karena tarian ini dikenal secara internasional dan cukup mengandung aerobik yang sangat dibutuhkan. Penelitian menunjukkan waltz dapat membantu penderita serangan jantung untuk meningkatkan kekuatannya. Rata-rata usia pasien 59 tahun.
Jantung yang melemah tidak dapat memompa darah secara efektif. Hal ini membuat aktivitas sederhana seperti naik tangga, mengajak anjing jalan-jalan menjadi sulit dikerjakan.
Peneliti meminta 44 pasien untuk melakukan latihan bersepeda dan treadmill tiga kali seminggu selama delapan minggu. Grup lain, 44 orang mengambil kelas menari di tempat pelatihan di rumah sakit. Mereka menari waltz dengan tempo lambat dan cepat selama 21 menit, tiga kali seminggu selama delapan minggu. Grup ketiga, 22 pasien tidak melakukan pelatihan sama sekali.
Detak jantung pada awal dan akhir penelitian diperiksa. Hasilnya, pencitraan arteri terlihat membaik. Kebugaran kardiopulmonari juga naik pada mereka yang melakukan latihan maupun menari, namun tidak terjadi perubahan pada mereka yang tidak melakukan apa-apa.
Kapasitas oksigen juga naik 16% pada mereka yang berlatih dan 18% pada kelompok yang ikut menari. Anaerobic threshold, poin kelelahan otot, naik 20% bagi yang latihan dam 21% penari.
Salah satu poin positif yang dicatat adalah dengan menari mereka memiliki teman dan kehidupan sosial yang lebih baik dibandingkan dengan bersepeda atau berjalan di treadmill sendiri, kata dokter. "Tipe program ini lebih efektif, karena ini menyenangkan," kata Belardinelli. (AP/ind)
0 comments:
Post a Comment