Produced by Ody Mulya Hidayat
Directed by Nayato Fio Nuala
Written by Titien Wattimena
Genre: Drama
Rating: Semua Umur / Remaja
Country: Indonesia
Language: Indonesia
Color: Black and White / Color
C a s t
Bunga Citra Lestari … Alia
Ben Joshua .... Sany
Richard Kevin .... Abi
Reminisce the good old days. Love at first sight, first love, and true love. Tonton film ini untuk mengingat kembali pengalaman cinta pertama kita masing-masing di masa lalu. Menyentuh, menggugah,dan menggoyahkan iman kita akan 'cinta'. Mempertanyakan bentuk dari cinta itu, dan apakah cinta yang sebenarnya. Cinta Pertama, film karya Nayato Fio Nuala ini bakal menggebrak bioskop-bioskop Indonesia dengan tema cinta, 7 Desember mendatang. Disaat orang berburu hantu dengan film-film horor lokal dan luar, Cinta Pertama hadir membangunkan memori-memori yang sudah lama tersimpan rapat di dalam hati kita.
Ketika Cinta Pertama Terpendam Hingga Akhir Hayat
Seharusnya, di hari menjelang pernikahan adalah saat yang paling membahagiakan. Tapi di saat yang berbahagia itu, justru Abi (Richard Kevin) malah menemukan rahasia tentang perasaan yang paling dalam dari calon istrinya, Alia (Bunga Citra Lestari).
Setelah pesta pertunangan mereka, Abi menemukan Alia yang tidak sadarkan diri di teras rumahnya. Alia menderita kanker otak. Sejak itu, Alia tergeletak koma di rumah sakit. Di saat-saat koma itulah, Abi menemukan buku harian Alia dan di sana ia menemukan rahasia besar tentang cinta Alia......
Diam-diam rupanya Alia pernah mencintai teman satu sekolahnya yang bernama Sany (Ben Joshua). Tetapi Alia tidak pernah bisa mengungkapkannya pada Sany, walau pun perasaannya sudah begitu mendalam.
Lulus sekolah, mereka harus berpisah. Dan, Alia tidak juga bisa mengungkapkan cintanya kepada Sany. Alia membiarkan cinta pertamanya ini terpendam jauh di lubuk hatinya yang paling dalam. Untuk selama-lamanya…
Bagaimana perasaan Abi setelah membaca seluruh isi buku harian Alia? Bagaimana perasaan Sany setelah mengetahui bahwa ternyata Alia memiliki cinta yang mendalam kepadanya?
Editor's Tilt:
A real tear jerker! Semua orang yang nonton ini pasti nangis [setidaknya terenyuh]. Filmnya mengharu-biru sekali. Saya yang datangnya telat [thanks to Jakarta’s own traffic jam] dan nonton dari pertengahan saja habis satu pak tisu. Dua wartawan perempuan yang duduk di sebelah saya juga nangis tersedu-sedu, sampai seorang wartawan pria di sebelah kiri saya keki dibuatnya. [maaf ya kalo tangisan kita mengganggu Anda :P]. Yah, intinya it’s a really sad movie. So, prepare for packs of tissue kalo mau nonton ini film tanggal 7 Desember nanti.
Secara pribadi, saya dibuat terpersona oleh aliran kata-kata penuh makna yang dibuat sang penulis [Titien Wattimena. You rock!]. Dialognya yang indah, polos dan romantis. Scoring music yang perfect [thanks to Addie MS], pengadeganan yang indah [too much kapas though], film ini betul-betul mampu membawa kita pergi dari dunia ‘dewasa’ dan sekali lagi mengingat kisah-kisah sedih [sekaligus senang] di masa SMA dengan cinta pertama kita masing-masing.
Ya, selain bikin nangis, film ini juga sukses membangkitkan memori-memori masa SMA saya, tentang pahit manisnya mencintai seseorang untuk pertama kalinya. It’s a really nice movie to watch. Soo, touching.
Fave Line:
[Alia]
Aku merasa ada yang hilang…
Tanpa tahu apa yang sudah aku temukan
Aku merasa menemukan
Tanpa tahu apa yang aku cari
Dan akuseperti masih mencari
Tanpa tahu apa yang sudah hilang
Setiap manusia memiliki ruang kosong di hatinya,
Ketika seseorang datang...
Dan kita berpikir bahwa dia mengisi ruang kosong itu
Sebenarnya ia hanya berdiri di depan pintu dan menyamarkan ruang kosong itu
Ruang kosong di hati kita tetap ada
Dan tidak akan pernah benar-benar terisi
[Alia kepada Sany di hari kelulusan]
selalu ada tempat kok buat lo…
Koi’s Fave Scene:
Ketika Abi mendatangi rumah Sany yang ternyata sudah beristri [istrinya cantik banget lagi!]editor by koi
1 comments:
wahhh bagus.. sip sip.. daku pasti balik ke sini... hayooo teruskan updet film nya yah :D .. dah lama ga nonton nihh :D
Post a Comment