Categories
Hobbiest: Review
Satu lagi film Hollywood yang mengumbar banyak adegan dengan special effect yang fantastis. Film besutan Antoine Fuqua ini menceritakan tentang Bob Lee Swagger (Mark Wahlberg) seorang penembak jitu yang merupakan veteran perang di Ethiopia. Dalam perang di Ethiopia kehilangan sahabatnya, Donnie Fenn (Lane Garrison) yang tewas tertembak di medan perang. Pasca-perang tesebut, Swagger memilih tinggal menyendiri di daerah pegunungan. Hanya ditemani seekor anjing besar yang sangat setia sampai suatu hari Kolonel Isaac Johnson datang menemuinya dan menawari pekerjaan untuk menjaga presiden Amerika yang dikabarkan menjadi target pembunuhan.
Pada awalnya Swagger menolak tawaran tersebut, ia merasa jengah dengan pekerjaannya sebagai penembak bayaran. Tapi Johnson tidak tinggal diam, berdalih membela negara, ia meyakinkan Swagger untuk menerima tawaran tersebut. Sebagai mantan tentara, Swagger merasa bertanggungjawab pada negaranya, maka ia pun menerima tawaran tersebut. Pada lokasi dan waktu yang ditentukan, Swagger melaksanakan tugasnya, dengan ketajaman naluri dan skill yang mumpuni, ia dapat memperhitungkan posisi penyerang dengan baik. Namun yang terjadi selanjutnya tidaklah demikian, ternyata di dalamnya terdapat suatu konspirasi kotor. Presiden memang tidak menjadi korban, namun seorang uskup tewas ditembak dari kejauhan oleh seorang penembak jitu misterius.
Sementara itu, Swagger yang baru menyadari ada sesuatu yang tidak beres berhasil lolos dari maut. Tapi ia menderita luka tembak yang cukup parah dan lebih dari itu, ia menjadi buronan FBI karena dianggap sebagai tersangka utama dalam penembakan sang uskup. Setelah mempecundangi seorang anggota FBI, Nick Memphis (Michael Pena), ia kabur mengendarai mobil milik FBI. Setelah menceburkan diri bersama mobilnya dan berganti mobil, Swagger pergi mendatangi janda cantik bernama Sarah yang merupakan mantan istri sahabatnya, Donnie Fenn, untuk meminta pertolongan. Dari sanalah adegan baku hantam dimulai.
Dari segi cerita, tidak ada hal spesial yang ditampilkan oleh film yang mengadaptasi sebuah novel berjudul “Point of Impact” yang ditulis oleh Stephen Hunter ini. Naskah film yang dikerjakan oleh Jonathan Lemkin, seperti halnya film-film tentang jago tembak Hollywood lainnya, juga menyajikan cerita tentang seseorang yang memiliki skill menembak luar biasa dan bisa dengan mudah menghabisi nyawa orang lain. Alur cerita di dalam film juga relatif mudah ditebak, sehingga penonton tidak akan melihat kejutan yang berarti di sepanjang film berdurasi 126 menit ini.
Walaupun durasi film cukup panjang, penonton tidak perlu khawatir akan diserang kebosanan, karena adegan-adegan baku tembak yang disajikan lumayan memacu ketegangan, dan memang hal seperti itulah yang biasanya ditampilkan pada film-film bergenre thriller. Sejumlah adegan mampu membuat penonton terkesima sekaligus ngeri karena relatif brutal, seperti pada adegan meledaknya sebuah helikopter di tengah hutan dan adegan tertembaknya lengan salah seorang pemain.
Akting sejumlah bintang yang menghiasi film ini bisa dikatakan lumayan, semua pemain tampil cukup meyakinkan. Terutama penampilan Michael Pena yang terlihat sangat pas menjadi anggota FBI yang dipecundangi dan dianggap remeh oleh rekan kerjanya. Sementara itu, Mark Wahlberg yang tampil sebagai pemain utama, terlihat tampil biasa saja. Padahal sebagian besar penonton pasti berharap lebih dari penampilan aktor bertubuh atletis ini. Padahal sebelumnya ia berhasil tampil dengan baik pada film “The Departed,” bahkan untuk aktingnya di film tersebut ia berhasil meraih nominasi Aktor Pendukung Terbaik Oscar 2007.
Pada awalnya Swagger menolak tawaran tersebut, ia merasa jengah dengan pekerjaannya sebagai penembak bayaran. Tapi Johnson tidak tinggal diam, berdalih membela negara, ia meyakinkan Swagger untuk menerima tawaran tersebut. Sebagai mantan tentara, Swagger merasa bertanggungjawab pada negaranya, maka ia pun menerima tawaran tersebut. Pada lokasi dan waktu yang ditentukan, Swagger melaksanakan tugasnya, dengan ketajaman naluri dan skill yang mumpuni, ia dapat memperhitungkan posisi penyerang dengan baik. Namun yang terjadi selanjutnya tidaklah demikian, ternyata di dalamnya terdapat suatu konspirasi kotor. Presiden memang tidak menjadi korban, namun seorang uskup tewas ditembak dari kejauhan oleh seorang penembak jitu misterius.
Sementara itu, Swagger yang baru menyadari ada sesuatu yang tidak beres berhasil lolos dari maut. Tapi ia menderita luka tembak yang cukup parah dan lebih dari itu, ia menjadi buronan FBI karena dianggap sebagai tersangka utama dalam penembakan sang uskup. Setelah mempecundangi seorang anggota FBI, Nick Memphis (Michael Pena), ia kabur mengendarai mobil milik FBI. Setelah menceburkan diri bersama mobilnya dan berganti mobil, Swagger pergi mendatangi janda cantik bernama Sarah yang merupakan mantan istri sahabatnya, Donnie Fenn, untuk meminta pertolongan. Dari sanalah adegan baku hantam dimulai.
Dari segi cerita, tidak ada hal spesial yang ditampilkan oleh film yang mengadaptasi sebuah novel berjudul “Point of Impact” yang ditulis oleh Stephen Hunter ini. Naskah film yang dikerjakan oleh Jonathan Lemkin, seperti halnya film-film tentang jago tembak Hollywood lainnya, juga menyajikan cerita tentang seseorang yang memiliki skill menembak luar biasa dan bisa dengan mudah menghabisi nyawa orang lain. Alur cerita di dalam film juga relatif mudah ditebak, sehingga penonton tidak akan melihat kejutan yang berarti di sepanjang film berdurasi 126 menit ini.
Walaupun durasi film cukup panjang, penonton tidak perlu khawatir akan diserang kebosanan, karena adegan-adegan baku tembak yang disajikan lumayan memacu ketegangan, dan memang hal seperti itulah yang biasanya ditampilkan pada film-film bergenre thriller. Sejumlah adegan mampu membuat penonton terkesima sekaligus ngeri karena relatif brutal, seperti pada adegan meledaknya sebuah helikopter di tengah hutan dan adegan tertembaknya lengan salah seorang pemain.
Akting sejumlah bintang yang menghiasi film ini bisa dikatakan lumayan, semua pemain tampil cukup meyakinkan. Terutama penampilan Michael Pena yang terlihat sangat pas menjadi anggota FBI yang dipecundangi dan dianggap remeh oleh rekan kerjanya. Sementara itu, Mark Wahlberg yang tampil sebagai pemain utama, terlihat tampil biasa saja. Padahal sebagian besar penonton pasti berharap lebih dari penampilan aktor bertubuh atletis ini. Padahal sebelumnya ia berhasil tampil dengan baik pada film “The Departed,” bahkan untuk aktingnya di film tersebut ia berhasil meraih nominasi Aktor Pendukung Terbaik Oscar 2007.
0 comments:
Post a Comment