Jika kita menghadapi masalah, mungkin kita sedih / menderita, tapi tetaplah tegar menyelesaikan dengan semangat, sebab masalah itu akan berlalu cepat atau lambat.
Jika keinginan kita ( mendapatkan sesuatu ) terpenuhi, selain merasa senang, kita harus SIAP untuk BERPISAH dengan milik kita cepat atau lambat.
Apapun masalah kita, betapa pun beratnya, sang waktu akan menyembuhkannya.
Kegagalan mungkin terasa pahit, tapi seperti obat agar kita lebih giat berjuang. Kemenangan mungkin menyenangkan tapi jangan sampai terbius.
Setiap orang pasti pernah gagal. TIDAK ADA orang yang selalu GAGAL, TIDAK ADA orang yang selalu BERHASIL. Yang siap menghadapi kedua-duanya, sebenarnyalah yang telah BERHASIL.
Jangan menyesali yang lalu, jangan merisaukan yang akan datang. Yang sudah lalu tak dapat kembali, yang akan datang belum tiba. Yang penting saat ini untuk berbuat kebaikan.
Seseorang siap mati untuk mengejar harta, kedudukan, ketenaran dan kemenangan. Mengapa tidak siap mati demi kebaikan dan kebajikan yang akan terus dibawanya.
Bersikap baik pada orang lain, berarti menghargai diri sendiri. Mencelakai orang lain berarti mencelakai diri sendiri. Sebab apa yang kita beri akan kembali kepada diri sendiri.
Perbuatan baik yang telah dilakukan TIDAK akan menimbulkan penyesalan, akibatnya akan dinikmati dengan kebahagiaan dan kegembiraan.
PEMBERI akan MENERIMA apa yang diberikannya. Memberi kebajikan menerima kebajikan, memberi kejahatan menerima kejahatan. Pastikan kita memberi sesuatu yang bajik.
Orang yang banyak kebajikan tidak akan terlalu lama dalam kesulitan dan lebih sebentar dalam penderitaan.
Gemar berdana, memiliki moral yang baik, dapat menahan nafsu, mempunyai pengendalian diri adalah timbunan HARTA TERBAIK bagi wanita maupun pria.
Lebih baik MEMBERI walaupun sedikit daripada menuntut ( meminta / memohon ) mendapatkan banyak, karena walaupun menuntut mendapat banyak tidak akan pernah memuaskan.
Sungguh mudah melakukan perbuatan buruk, yang merugikan diri sendiri. Tetapi sungguh sulit melakukan perbuatan baik, yang akan menguntungkan bagi diri sendiri.
Masih banyak orang tidak mengerti mengapa kita harus binasa di dunia ini akibat perselisihan. Ia yang memahami KEBENARAN ini akan melenyapkan perselisihan.
Orang lebih menderita karena kebencian yang dipendamnya dibandingkan dengan apa yang sudah diperbuat musuhnya. Jika mau menyingkirkan MUSUH, buanglah kemarahan jauh-jauh.
Betapa buruk akibat dari serangan musuh / betapa berat penderitaan akibat perbuatan dari orang yang membenci, tapi pikiran yang tidak terkendali akan membuat seseorang lebih sengsara.
Jangan karena marah / benci mengharapkan orang lain celaka. Contoh : jangan mengumpat, mengutuk, memaki, menghujat, memvonis walau cuma dalam hati.
Membenci seperti minum racun ( yang mematikan ) dan mengira orang lain yang akan celaka. Semakin membenci, semakin kita menderita. Belajar memaafkan adalah penawarnya.
Semua orang gemetar jika dipukul, semua orang takut mati. Perasaan orang lain sama seperti diri sendiri, janganlah menyakiti / menyebabkan orang lain menderita.
Memelihara rasa takut ( khayalan ) cuma akan mengganggu kesehatan dan akhirnya memperpendek masa perjalanan hidup menuju kematian.
Tidak di langit, di tengah lautan, di gua gunung, di bumi terdapat tempat untuk menyembunyikan diri dari akibat perbuatan jahat yang dilakukan seseorang.
Perbuatan jahat sangat sulit untuk dikekang. Tapi janganlah membiarkan KESERAKAHAN dan KEBENCIAN menyeret kita menderita dalam waktu yang lama.
Orang bodoh yang dangkal kebijaksanaannya memusuhi dirinya sendiri dengan melakukan perbuatan buruk yang akan membawa penderitaan bagi dirinya kelak.
Tidak ada kecintaan lain yang melebihi kecintaan terhadap diri sendiri. Jika mencintai diri sendiri, seseorang tidak selayaknya melibatkan diri dalam kejahatan.
Pelindung sejati diri kita ( dan dunia ) adalah dengan MALU berbuat kejahatan / buruk dan TAKUT akibat dari perbuatan jahat / buruk.
Orang yang tidak memiliki keterampilan dan pengetahuan, hidupnya cenderung susah.
Pengetahuan diperlukan untuk sukses di dunia. Meditasi ( kesadaran yang benar ) diperlukan untuk menyadari kebahagiaan. Sila ( Moralitas ) diperlukan untuk keduanya.
Kita tidak menyukai kebenaran karena kadang-kadang kebenaran itu tidak menyenangkan, tidak nyaman / tidak MEMBELA KEMELEKATAN KITA.
Dari kemelekatan timbullah kesedihan, dari kemelekatan timbullah ketakutan. Seseorang yang sudah bebas dari kemelekatan tidak akan mengalami kesedihan dan ketakutan.
Kehilangan Rp.20 ribu atau berdana Rp.20 ribu, uang SAMA-SAMA berkurang Rp.20 ribu. Yang membedakan berapa besar kemelekatan yang ada, makin melekat makin menderita.
Pikiran yang terpancangkan secara benar membuat seseorang menjadi mulia dan memperoleh pahala baik, melebihi apa yang dapat diberikan ayah, ibu atau siapapun.
Pikiran sulit dikendalikan bergerak sangat cepat, pergi kemana ia mau. Melatih pikiran adalah sangat baik, pikiran yang terkendali akan membawa kebahagiaan.
Lebih baik mengalahkan diri sendiri daripada menaklukkan orang lain, karena siapapun yang mengendalikan pikiran dengan baik akan dapat mengendalikan perbuatannya dengan baik pula.
Menghormati, menyayangi dan merawat Ibu dan Ayah membawa kebahagiaan
Kesehatan adalah keuntungan terbesar. Kepuasan adalah kekayaan paling berharga. Kepercayaan adalah saudara terbaik. Nirwana adalah kebahagiaan tertinggi.
Kalahkan amarah dengan cinta kasih. Kalahkan kejahatan dengan kebajikan. Kalahkan kekikiran dengan kemurahan hati. Kalahkan kesombongan dengan kejujuran.
Jangan memperhatikan kesalahan orang lain, apa yang sudah / belum dikerjakan orang lain. Sebaiknya seseorang memperhatikan apa yang sudah / belum dikerjakan oleh dirinya sendiri.
Di cuplik dari berbagai sumber
0 comments:
Post a Comment