Saturday, April 28, 2007

Congo Seniman Simpanse

Perkenalkan, pelukis terkenal Congo

Congo
Salah satu karya pelukis Congo
Congo, sudah meninggal dunia pertengahan tahun 1960-an di London, tapi seperti seniman-seniman kelas dunia lain, karya-karyanya dilelang sampai belasan ribu dollar.

Dan wajahnya pun menjadi berita di koran-koran dan televisi Inggris.

Bedanya Congo dan seniman lain adalah, pertama Congo tidak memberi judul pada lukisan-lukisannya, lantas Congo juga tidak menulis tanggal dan tanda tangan di lukisan.

Tapi yang sebenarnya paling membedakan Congo dari seniman lain --misalnya pelukis abstrak Jackson Pollock, pelukis surealisme Salvador Dali, atau pelukis kubisme Picasso-- adalah Congo merupakan seekor simpanse kelahiran tahun 1954.

Awal pekan ini, tiga karya Congo dilelang seharga 12.000 Poundsterling atau kira-kira 200 juta rupiah.

Salah satu karyanya yang dipajang di koran dan di televisi adalah sapuan kuas dengan warna biru, merah, dan putih.

Disarankan beli simpanse

Daripada repot-repot lelang, mending beli simpanse dan kasih kertas, kuas, sama cat
Howard Hong

Dan Howard Hong, seorang konsultan telekomunikasi di Amerika, berhasil membeli lelang 3 lukisan Congo itu.

"Gaya Congo seperti Kadinsky pada masa awal," kata Howard Hong mengutip pelukis terkenal Kadinsky, yang bermain warna-warna putih, kuning, biru, dan merah dengan cantik.

Hong sempat juga digoda rekan-rekannya. "Daripada repot-repot lelang, mending beli simpanse dan kasih kertas, kuas, sama cat," kenang Howard.

Kini dia puas bisa mengumpukan lukisan Congo, dan Howard berada dalam satu barisan dengan dua pelukis terkenal dunia, Picasso dan Miro, yang juga memiliki karya Congo.

Sedang pelukis nyentrik Salvador Dali kagum pada sapuan kuas Congo, dan seperti biasanya Dali berkomentar sesuka-suka saja.

"Tangan simpanse itu seperti manusia yang gila; dan tangan Jackson Pollock seperti tangan hewan," begitulah kata Dali.

Perilaku pelukis

Congo
Congo bisa marah kalau diganggu saat melukis

Congo adalah simpanse yang menjadi subyek pengamatan Dr. Desmond Morris, yang menulis buku The Naked Ape.

Semasa hidupnya Congo juga menjadi tamu rutin dalam acara televisi Zoo Time setelah Dr. Morris berhasil membuktikan bahwa hewan juga bisa memahami seni dan sekaligus menciptakan karya seni.

Selama dua tahun, Congo berhasil menghasilkan 400 gambar maupun lukisan dan pada tahun 1957 karya-karya itu dipamerkan di Institute of Contemporary Art, sebuah pusat seni kontmporer yang letaknya hanya beberapa ratus meter dari Istana Buckingham.

Namun tahun 1958, Congo terpaksa dikembalikan ke Kebun Binatang London karena dia menyerang sekretaris Dr. Morris.

Hewan=Manusia?

Kalau dia sudah selesai melukis dan diminta untuk melanjutkannya, maka dia juga tidak mau
Dr. Desmond Morris

Menurut Dr. Morris, Congo melukis bukan hanya karena kebetulan tapi karena memang ingin melukis.

Perilakunya tak beda dengan para seniman-seniman lain.

"Jika dia diganggu ketika sedang melukis, maka dia akan marah besar. Kalau dia sudah selesai melukis dan diminta untuk melanjutkannya, maka dia juga tidak mau," tambahnya.

Ada yang mengatakan bahwa satu-satunya yang membedakan manusia dan hewan adalah manusia mengerti senin, memahami seni, sedang hewan tidak.

Congo menjadi salah satu bukti bahwa anggapan itu tidak selalu benar, bahwa ada juga hewan yang berperilaku seperti manusia.

Di sisi lain, saya amat yakin, tak kalah banyaknya juga manusia yang berperilaku seperti binatang.

0 comments: