Categories
Hobbiest: Review
Tanggal 1 Februari 2007 yang lalu, J.K. Rowling mem-posting berita singkat di situs resminya, jkrowling.com. Isinya pemberitahuan bahwa seri terakhir buku Harry Potter, Harry Potter and The Deathly Hallows, akan resmi diterbitkan pada Sabtu, 21 Juli 2007, pkl. 00:01 BST di Inggris, dan pkl. 00:01 di Amerika. Buku ini juga akan dirilis pada pkl. 00:01 BST, Sabtu, 21 Juli, di negara-negara yang menggunakan bahasa Inggris lainnya.
Berita singkat tersebut langsung menimbulkan kehebohan di kalangan fans setia yang telah menunggu lanjutan kisah Harry satu tahun lamanya. Sebelumnya, para fans sudah memprediksi Rowling akan menerbitkan seri ketujuh Harry Potter ini pada 7 Juli 2007 (7/7/07). Namun mengingat London Bombings terjadi pada tanggal 7 Juli, prediksi itu menguap dengan pemikiran Rowling tidak bakal mau menerbitkan buku pada tanggal yang menyedihkan masyarakat Inggris ini. Ada lagi perkiraan bahwa Rowling akan merilis bukunya pada hari ulang tahun Harry, yaitu pada tanggal 31 Juli.
Beberapa menit setelah pengumuman resmi Rowling di situsnya tersebut, situs fans Harry Potter di the-leaky-cauldron.orf langsung dipenuhi postingan histeris para fans yang dengan tanggal terbit buku yang akan jadi pamungkas serial yang sudah berusia 10 tahun ini.
Beberapa menit setelah pengumuman resmi Rowling di situsnya tersebut, situs fans Harry Potter di the-leaky-cauldron.orf langsung dipenuhi postingan histeris para fans yang dengan tanggal terbit buku yang akan jadi pamungkas serial yang sudah berusia 10 tahun ini.
Salah satu postingan dalam situs fans yang benar-benar mencerminkan perasaan para fans setia Harry Potter, berasal dari Christine yang mengidentifikasikan dirinya sebagai "30-something". "I can’t wait to read the book, but at the same time, I’m afraid to read it. I can’t stand the thought of anything happening to the characters that I’ve grown to love! What an odd feeling.”
Benar sekali. Tanggal resmi yang dikeluarkan J.K. Rowling di situsnya memang mengakhiri penantian para fans untuk mengetahui kelanjutan bocah penyihir jebolan Hogwarts ini. J.K. Rowling dan penerbitnya di Inggris (Bloomsburry) dan Amerika (Scholastic, Inc.) memang menjaga kerahasiaan tanggal terbit buku ketujuh Harry Potter ini dengan sangat ketat. Begitu juga dengan bocoran akhir petualangan serial yang telah menempatkan J.K. Rowling sebagai salah satu orang terkaya di dunia ini.
Tanggal sudah didapat. Sebentar lagi kita akan mengetahui nasib Harry dan kawan-kawannya. Beberapa keingintahuan besar tentang buku ketujuh Harry Potter ini adalah seputar permusuhan Harry dan Voldemort. Siapa yang akan berhasil membunuh siapa? Lalu bagaimana kelanjutan hubungan Harry dan Ginny? Juga Ron dan Hermione?
Namun di samping semangat dan over-excitement yang melanda para fans, mereka juga ngeri untuk mengetahui kelanjutan kisah Harry Potter. Pertama, Rowling sudah jelas-jelas memutuskan untuk mengakhiri kisah bocah penyihir ini di buku ketujuh. Artinya, setelah The Deathly Hallows, tidak akan ada lagi kegairahan dalam menunggu kisah lanjutannya. < Kedua, keputusan Rowling untuk tidak segan mematikan karakter penting dalam Harry Potter, bila dirasa perlu. Hal itu sudah dibuktikannya pada seri keenam, Harry Potter and The Half-Blood Prince. Dalam beberapa rilis, Rowling juga sudah mengungkapkan bahwa di buku ketujuh, ada dua karakter yang akan terbunuh. Ini membuat spekulasi semakin merebak. Banyak yang memprediksi bahwa Harry Potter dan Voldemort lah yang akan mati dalam duel maut mereka.
Rowling sendiri tentu saja emoh memberikan clue karakter mana yang akan dimatikannya di The Deathly Hallows, atau bagaimana kira-kira ending kisah Harry Potter nanti. Yang jelas, dilansir Dailymail, Sabtu (23/12/06) lalu, Harry Potter akan berhadapan dengan rajanya setan. "Dan seorang raja setan tidak mungkin mengincar orang kedua. Yang jadi target adalah tokoh utamanya," ungkap Rowling memberi sedikit petunjuk.
Rowling bukannya tidak tahu bahwa banyak fans Harry Potter yang mencela keputusannya untuk mematikan karakter penting dalam Half-Blood Prince. Untuk itu, ternyata ia punya alasan sendiri.
"Saya tidak menikmati mematikan karakter-karakter di buku saya. Saya tidak menikmati mematikan karakter yang terbunuh di buku keenam," ujarnya dalam siaran di Radio City Music Hall beberapa waktu yang lalu. Di situ, ia tetap menolak menyebutkan siapa yang mati di buku keenam untuk menjaga kerahasiaan dari mereka yang belum tuntas membaca The Half-Blood Prince. "Walaupun saya tidak menikmatinya, tapi saya sudah merencanakan plot buku-buku saya selama bertahun-tahun, jadi bukan seketika seperti yang dibayangkan orang. Saya sudah lama berduka bahkan sejak dari buku pertama."
Strategi marketing yang dirancang Rowling dan penerbit-penerbitnya ini, tak pelak telah menempatkan Harry Potter and The Deathly Hallows ini dalam daftar "The most anticipated book of the year". Buku ini bahkan sudah bercokol di nomor puncak daftar best seller Amazon.com dan Barnes & Noble.com, menggantikan buku laris lainnya seperti The Measure of a Man-nya Sidney Poitier. (put/ berbagai sumber)
Benar sekali. Tanggal resmi yang dikeluarkan J.K. Rowling di situsnya memang mengakhiri penantian para fans untuk mengetahui kelanjutan bocah penyihir jebolan Hogwarts ini. J.K. Rowling dan penerbitnya di Inggris (Bloomsburry) dan Amerika (Scholastic, Inc.) memang menjaga kerahasiaan tanggal terbit buku ketujuh Harry Potter ini dengan sangat ketat. Begitu juga dengan bocoran akhir petualangan serial yang telah menempatkan J.K. Rowling sebagai salah satu orang terkaya di dunia ini.
Tanggal sudah didapat. Sebentar lagi kita akan mengetahui nasib Harry dan kawan-kawannya. Beberapa keingintahuan besar tentang buku ketujuh Harry Potter ini adalah seputar permusuhan Harry dan Voldemort. Siapa yang akan berhasil membunuh siapa? Lalu bagaimana kelanjutan hubungan Harry dan Ginny? Juga Ron dan Hermione?
Namun di samping semangat dan over-excitement yang melanda para fans, mereka juga ngeri untuk mengetahui kelanjutan kisah Harry Potter. Pertama, Rowling sudah jelas-jelas memutuskan untuk mengakhiri kisah bocah penyihir ini di buku ketujuh. Artinya, setelah The Deathly Hallows, tidak akan ada lagi kegairahan dalam menunggu kisah lanjutannya. < Kedua, keputusan Rowling untuk tidak segan mematikan karakter penting dalam Harry Potter, bila dirasa perlu. Hal itu sudah dibuktikannya pada seri keenam, Harry Potter and The Half-Blood Prince. Dalam beberapa rilis, Rowling juga sudah mengungkapkan bahwa di buku ketujuh, ada dua karakter yang akan terbunuh. Ini membuat spekulasi semakin merebak. Banyak yang memprediksi bahwa Harry Potter dan Voldemort lah yang akan mati dalam duel maut mereka.
Rowling sendiri tentu saja emoh memberikan clue karakter mana yang akan dimatikannya di The Deathly Hallows, atau bagaimana kira-kira ending kisah Harry Potter nanti. Yang jelas, dilansir Dailymail, Sabtu (23/12/06) lalu, Harry Potter akan berhadapan dengan rajanya setan. "Dan seorang raja setan tidak mungkin mengincar orang kedua. Yang jadi target adalah tokoh utamanya," ungkap Rowling memberi sedikit petunjuk.
Rowling bukannya tidak tahu bahwa banyak fans Harry Potter yang mencela keputusannya untuk mematikan karakter penting dalam Half-Blood Prince. Untuk itu, ternyata ia punya alasan sendiri.
"Saya tidak menikmati mematikan karakter-karakter di buku saya. Saya tidak menikmati mematikan karakter yang terbunuh di buku keenam," ujarnya dalam siaran di Radio City Music Hall beberapa waktu yang lalu. Di situ, ia tetap menolak menyebutkan siapa yang mati di buku keenam untuk menjaga kerahasiaan dari mereka yang belum tuntas membaca The Half-Blood Prince. "Walaupun saya tidak menikmatinya, tapi saya sudah merencanakan plot buku-buku saya selama bertahun-tahun, jadi bukan seketika seperti yang dibayangkan orang. Saya sudah lama berduka bahkan sejak dari buku pertama."
Strategi marketing yang dirancang Rowling dan penerbit-penerbitnya ini, tak pelak telah menempatkan Harry Potter and The Deathly Hallows ini dalam daftar "The most anticipated book of the year". Buku ini bahkan sudah bercokol di nomor puncak daftar best seller Amazon.com dan Barnes & Noble.com, menggantikan buku laris lainnya seperti The Measure of a Man-nya Sidney Poitier. (put/ berbagai sumber)
0 comments:
Post a Comment