Categories
Hobbiest: Review
Judul album: Black Holes and Revelations
Artis: Muse
Warner Music
Setelah album ketiga mereka, Absolution, menggebrak secara internasional, Muse mencoba peruntungan di album keempat yang kaya distorsi. Lewat Black Holes and Revelations, konon mereka berusaha keras untuk tak terdengar seperti Radiohead.
Bagi yang belum familiar dengan Muse, baiklah. Kemungkinan besar mereka adalah salah satu band terbaik yang dimiliki Inggris. Digawangi Matthew Bellamy (lead vocal, guitarist, keyboardist dan pianist), Dominic Howard (drummer) dan Chris Wolstenholme (bassist), Muse menciptakan style musik percampuran indie rock, electronic, progressive rock dan heavy metal. Gaya energik Bellamy di atas panggung, ditambah dengan minatnya yang eksentrik terhadap hal-hal yang berhubungan dengan konspirasi global, after-life, theology dan hal-hal yang berhubungan dengan akhir dunia, membuat ciri tersendiri terhadap lirik-lirik lagu mereka.
Black Holes and Revelations dibuka oleh nomor yang megah, bombastis dan kind of angelic bak opera, Take A Bow. Nuansa gloomy di sini dengan cepat berganti riang dalam Starlight, nomor rock yang memiliki melodi piano yang begitu catchy dan beat yang kuat. Cabikan bass pada intro Supermassive Black Hole juga sangat catchy dan funky. Selain goes electronica, falsetto Bellamy yang high-piched itu juga dieksplor di sini. Adrenalin akan semakin tertompa ketika Map of the Problematique menggedor dengan melodi piano yang asyik untuk bergoyang. Soldier's Poem, sebuah nomor pendek dengan irama ballad yang sangat manis, disambung oleh Invincible, nomor slow-paced yang mengingatkan kita akan lagu-lagunya Floyd.
Hampir semua lagu di album ini memiliki intro yang memorable. Setidaknya itu untuk Assasin (cabikan gitarnya seru banget, Man!), Exo-Politics, City of Delusion, Hoodoo dan Knights of Cydonia. Khusus untuk lagu terakhir ini, nuansa Queen cukup kental, walaupun Muse dengan mahir memutarnya menjadi bunyi yang bisa 100% fresh.
Setelah absen 3 tahun sejak Absolution, Black Holes and Revelations adalah album comeback yang dahsyat. Para fans setia sempat ketar-ketir ketika banyak review menyebutkan perubahan yang cukup signifikan di album ini. Tapi jangan khawatir, perubahan yang dilakukan Muse sangat positif, tanpa menanggalkan ciri khas musikalitas mereka untuk semata mencapai mainstream.
Album ini mencampur berbagai warna musik tanpa mengganggu kenyamanan telinga. Simfoni rock disajikan secara membara, sekaligus membawa musik mereka ke wilayah yang lebih gelap. Basically, nyawa album ini masih terletak pada aransemen rock yang dahsyat. Mereka tetap fasih membungkus banyak bunyi dengan harmonis. Walaupun terdengar beda, musik mereka tetap kelam, masih terdengar putus asa, dan, in a way, kontemplatif. Seperti album-album Muse lainnya, Black Holes and Reservations pun bukan album yang fun atau easy-listening (Muse tak akan pernah jadi easy-listening). Jadi, hai kamu fans setia yang asyik berkeluh kesah tentang perubahan warna musik, tak usahlah terlalu khawatir. Musik Muse masih sangat layak dengar, sama seperti gebrakan fenomenal mereka di Absolution.
Totally a must-listen album for 2006, bahkan untuk tahun-tahun setelahnya. Radiohead, eat your heart out.
Tracklisting:
1. Take A Bow
2. Starlight
3. Supermassive Black Holes
4. Soldier's Poem
5. Invincible
6. Assassin
7. Exo-Politics
8. City of Delusion
9. Hoodoo
10. Knights of Cydonia
Recommended songs:
1. Starlight
2. Supermassive Black Holes
3. Assassin
4. Exo-Politics
Artis: Muse
Warner Music
Setelah album ketiga mereka, Absolution, menggebrak secara internasional, Muse mencoba peruntungan di album keempat yang kaya distorsi. Lewat Black Holes and Revelations, konon mereka berusaha keras untuk tak terdengar seperti Radiohead.
Bagi yang belum familiar dengan Muse, baiklah. Kemungkinan besar mereka adalah salah satu band terbaik yang dimiliki Inggris. Digawangi Matthew Bellamy (lead vocal, guitarist, keyboardist dan pianist), Dominic Howard (drummer) dan Chris Wolstenholme (bassist), Muse menciptakan style musik percampuran indie rock, electronic, progressive rock dan heavy metal. Gaya energik Bellamy di atas panggung, ditambah dengan minatnya yang eksentrik terhadap hal-hal yang berhubungan dengan konspirasi global, after-life, theology dan hal-hal yang berhubungan dengan akhir dunia, membuat ciri tersendiri terhadap lirik-lirik lagu mereka.
Black Holes and Revelations dibuka oleh nomor yang megah, bombastis dan kind of angelic bak opera, Take A Bow. Nuansa gloomy di sini dengan cepat berganti riang dalam Starlight, nomor rock yang memiliki melodi piano yang begitu catchy dan beat yang kuat. Cabikan bass pada intro Supermassive Black Hole juga sangat catchy dan funky. Selain goes electronica, falsetto Bellamy yang high-piched itu juga dieksplor di sini. Adrenalin akan semakin tertompa ketika Map of the Problematique menggedor dengan melodi piano yang asyik untuk bergoyang. Soldier's Poem, sebuah nomor pendek dengan irama ballad yang sangat manis, disambung oleh Invincible, nomor slow-paced yang mengingatkan kita akan lagu-lagunya Floyd.
Hampir semua lagu di album ini memiliki intro yang memorable. Setidaknya itu untuk Assasin (cabikan gitarnya seru banget, Man!), Exo-Politics, City of Delusion, Hoodoo dan Knights of Cydonia. Khusus untuk lagu terakhir ini, nuansa Queen cukup kental, walaupun Muse dengan mahir memutarnya menjadi bunyi yang bisa 100% fresh.
Setelah absen 3 tahun sejak Absolution, Black Holes and Revelations adalah album comeback yang dahsyat. Para fans setia sempat ketar-ketir ketika banyak review menyebutkan perubahan yang cukup signifikan di album ini. Tapi jangan khawatir, perubahan yang dilakukan Muse sangat positif, tanpa menanggalkan ciri khas musikalitas mereka untuk semata mencapai mainstream.
Album ini mencampur berbagai warna musik tanpa mengganggu kenyamanan telinga. Simfoni rock disajikan secara membara, sekaligus membawa musik mereka ke wilayah yang lebih gelap. Basically, nyawa album ini masih terletak pada aransemen rock yang dahsyat. Mereka tetap fasih membungkus banyak bunyi dengan harmonis. Walaupun terdengar beda, musik mereka tetap kelam, masih terdengar putus asa, dan, in a way, kontemplatif. Seperti album-album Muse lainnya, Black Holes and Reservations pun bukan album yang fun atau easy-listening (Muse tak akan pernah jadi easy-listening). Jadi, hai kamu fans setia yang asyik berkeluh kesah tentang perubahan warna musik, tak usahlah terlalu khawatir. Musik Muse masih sangat layak dengar, sama seperti gebrakan fenomenal mereka di Absolution.
Totally a must-listen album for 2006, bahkan untuk tahun-tahun setelahnya. Radiohead, eat your heart out.
Tracklisting:
1. Take A Bow
2. Starlight
3. Supermassive Black Holes
4. Soldier's Poem
5. Invincible
6. Assassin
7. Exo-Politics
8. City of Delusion
9. Hoodoo
10. Knights of Cydonia
Recommended songs:
1. Starlight
2. Supermassive Black Holes
3. Assassin
4. Exo-Politics
0 comments:
Post a Comment