Categories
Hobbiest: Review
Oleh: John Tirayoh
Setelah dijejali lewat Kuntilanak besutan Rizal Mantovani dan Bangku Kosong milik Helfi CH Kardit beberapa saat yang lalu, maka penonton Indonesia akan disuguhkan kembali film horor yang berjudul Hantu Jeruk Purut. Kali ini, Koya Pagayo bertugas menjadi sutradara serta untuk skenario dikerjakan oleh Ery Sofid.
Untuk film Hantu Jeruk Purut adegan awal dibuka lewat seorang kakek yang berada di kawasan pemakaman Jeruk Purut pada malam hari serta dilanjutkan lewat tiga orang remaja yang penasaran dengan mitos hantu Pastur Jeruk Purut. Untuk melepaskan rasa penasaran, mereka menuju TPU Jeruk Purut dan mengitari lokasi kuburan sebanyak tujuh kali yang merupakan syarat apabila ingin bertemu sang hantu tersebut.
Sementara untuk alur cerita utama dimulai lewat seorang novelis (Yulia) perempuan yang ingin akan menyelesaikan tulisannya mengenai kisah Hantu Jeruk Purut. Sementara itu, seorang pelajar SMA bernama Airin (Angie Virgin) yang juga mempunyai hobi menulis sangat tertarik lewat karya-karya sang novelis tersebut. Namun sebuah kejadian janggal menimpa sang novelis dan sempat memberi amanat kepada Airin untuk meneruskan tulisannya mengenai Hantu Jeruk Purut.
Dipenuhi rasa penasaran mengenai tulisan Hantu Jeruk Purut dan amanat yang diberikan kepadanya, Airin mengajak Nadine (Sheila Marcia) dan Cessa (Valia Rahma) sahabatnya untuk ikut ke TPU jeruk Purut agar mendapatkan hasil serta bahan untuk menyelesaikan tulisan warisan sang novelis idolanya.
Namun semenjak mengunjungi TPU Jeruk Purut, Airin mulai dihantui mimpi-mimpi buruk serta seperti ada mahluk halus yang selalu berada di sekelilingnya. Belum usai persoalan tersebut, Ibunda Airin (Reni) mengalami depresi berat semenjak ayah Airin menikah dengan wanita lainnya serta Airin juga harus menghadapi Valen (Samuel Heckebucker) yang merupakan pacar Nadine dan ternyata menyukai Airin.
Mimpi buruk Airin dihinggapi oleh sosok Laksmi (Erna) yang mengungkapkan bahwa Ia merupakan pelayan seorang Pastur pada jaman dahulu. Antara sadar dan mimpi Airin seringkali dihantui Laksmi yang meminta untuk menghentikan tulisan Airin karena bukan cerita yang sebenarnya dalam menggambarkan kisah hantu Pastur Jeruk Purut sebenarnya.
Teka-teki mengenai Laksmi serta siapakah hantu Jeruk Purut sesungguhnya membuat Airin mulai diteror yang semakin lama sepertinya nyata dalam kehidupan Airin. Tidak itu saja, teror sang hantu Jeruk Purut dan Laksmi juga menghinggapi teman-teman Airin.
Untuk sebuah film horor, akting Angie yang ngetop lewat Virgin cukup bagus dan tidak buruk. Sementara untuk aktris muda seperti Sheila Marcia, Valia Rahma, serta Samuel juga tidak terlihat kaku dan bermain cukup baik. Hanya akting Reni yang berperan sebagai ibunda Airin dan Yulia yang berperan sebagai novelis terlihat lumayan kaku dan kurang menarik.
Lightning serta efek yang ditampilkan juga terlihat baik serta tidak menganggu kenyamanan penonton dalam menikmati film ini. setting rumah sakit yang ditampilkan juga cukup seram, walaupun secara logis sepertinya rumah sakit tidak akan terlalu sepi dan terlihat sangat gelap seperti yang ditampilkan dalam film ini.
Untuk tampilan sosok hantu Laksmi sepertinya sangat meniru film horor Jepang Ju-On atau versi hollywood Grudge yang tekenal lewat hantu Kayako. Gaya tutur hantu Kayako yang menghantui manusia hampir sama persis dengan Laksmi dalam film ini, yang membedakan antara Laksmi dan Kayako hanyalah make-up yang ditampilkan pada hantu Laksmi dan Hantu Kayako.
Adegan mengangetkan yang disodorkan kepada penonton dengan manipulasi mimpi sebenarnya cukup baik dan cukup membuat penonton puas, hanya saja ketika hal itu terjadi terlalu sering, tentunya akan membuat penonton menjadi bosan. Sedangkan sebuah film horor penonton menginginkan sesuatu yang baru pada setiap scene seram yang ditampilkan.
Secara keseluruhan film horor besutan Koya Pagayo ini jauh lebih baik dibandingkan film horor Bangku Kosong. Efek, lightning, serta akting pemain menjadi nilai plus film ini. Sentuhan hantu Kayako dalam film horor Jepang Ju-on terasa sangat melekat, walaupun mungkin Koya Pagayo serta Ery Sofid tidak berniat meniru Kayako. Kelogisan cerita cukup aneh ketika sang hantu juga ikut meneror ibunda Airin, sehingga ini juga menjadi kelemahan film ini. Namun penyelesaian misteri mengenai siapa hantu Jeruk Purut sebenarnya cukup berjalan mulus. Selamat Menonton.
Setelah dijejali lewat Kuntilanak besutan Rizal Mantovani dan Bangku Kosong milik Helfi CH Kardit beberapa saat yang lalu, maka penonton Indonesia akan disuguhkan kembali film horor yang berjudul Hantu Jeruk Purut. Kali ini, Koya Pagayo bertugas menjadi sutradara serta untuk skenario dikerjakan oleh Ery Sofid.
Untuk film Hantu Jeruk Purut adegan awal dibuka lewat seorang kakek yang berada di kawasan pemakaman Jeruk Purut pada malam hari serta dilanjutkan lewat tiga orang remaja yang penasaran dengan mitos hantu Pastur Jeruk Purut. Untuk melepaskan rasa penasaran, mereka menuju TPU Jeruk Purut dan mengitari lokasi kuburan sebanyak tujuh kali yang merupakan syarat apabila ingin bertemu sang hantu tersebut.
Sementara untuk alur cerita utama dimulai lewat seorang novelis (Yulia) perempuan yang ingin akan menyelesaikan tulisannya mengenai kisah Hantu Jeruk Purut. Sementara itu, seorang pelajar SMA bernama Airin (Angie Virgin) yang juga mempunyai hobi menulis sangat tertarik lewat karya-karya sang novelis tersebut. Namun sebuah kejadian janggal menimpa sang novelis dan sempat memberi amanat kepada Airin untuk meneruskan tulisannya mengenai Hantu Jeruk Purut.
Dipenuhi rasa penasaran mengenai tulisan Hantu Jeruk Purut dan amanat yang diberikan kepadanya, Airin mengajak Nadine (Sheila Marcia) dan Cessa (Valia Rahma) sahabatnya untuk ikut ke TPU jeruk Purut agar mendapatkan hasil serta bahan untuk menyelesaikan tulisan warisan sang novelis idolanya.
Namun semenjak mengunjungi TPU Jeruk Purut, Airin mulai dihantui mimpi-mimpi buruk serta seperti ada mahluk halus yang selalu berada di sekelilingnya. Belum usai persoalan tersebut, Ibunda Airin (Reni) mengalami depresi berat semenjak ayah Airin menikah dengan wanita lainnya serta Airin juga harus menghadapi Valen (Samuel Heckebucker) yang merupakan pacar Nadine dan ternyata menyukai Airin.
Mimpi buruk Airin dihinggapi oleh sosok Laksmi (Erna) yang mengungkapkan bahwa Ia merupakan pelayan seorang Pastur pada jaman dahulu. Antara sadar dan mimpi Airin seringkali dihantui Laksmi yang meminta untuk menghentikan tulisan Airin karena bukan cerita yang sebenarnya dalam menggambarkan kisah hantu Pastur Jeruk Purut sebenarnya.
Teka-teki mengenai Laksmi serta siapakah hantu Jeruk Purut sesungguhnya membuat Airin mulai diteror yang semakin lama sepertinya nyata dalam kehidupan Airin. Tidak itu saja, teror sang hantu Jeruk Purut dan Laksmi juga menghinggapi teman-teman Airin.
Untuk sebuah film horor, akting Angie yang ngetop lewat Virgin cukup bagus dan tidak buruk. Sementara untuk aktris muda seperti Sheila Marcia, Valia Rahma, serta Samuel juga tidak terlihat kaku dan bermain cukup baik. Hanya akting Reni yang berperan sebagai ibunda Airin dan Yulia yang berperan sebagai novelis terlihat lumayan kaku dan kurang menarik.
Lightning serta efek yang ditampilkan juga terlihat baik serta tidak menganggu kenyamanan penonton dalam menikmati film ini. setting rumah sakit yang ditampilkan juga cukup seram, walaupun secara logis sepertinya rumah sakit tidak akan terlalu sepi dan terlihat sangat gelap seperti yang ditampilkan dalam film ini.
Untuk tampilan sosok hantu Laksmi sepertinya sangat meniru film horor Jepang Ju-On atau versi hollywood Grudge yang tekenal lewat hantu Kayako. Gaya tutur hantu Kayako yang menghantui manusia hampir sama persis dengan Laksmi dalam film ini, yang membedakan antara Laksmi dan Kayako hanyalah make-up yang ditampilkan pada hantu Laksmi dan Hantu Kayako.
Adegan mengangetkan yang disodorkan kepada penonton dengan manipulasi mimpi sebenarnya cukup baik dan cukup membuat penonton puas, hanya saja ketika hal itu terjadi terlalu sering, tentunya akan membuat penonton menjadi bosan. Sedangkan sebuah film horor penonton menginginkan sesuatu yang baru pada setiap scene seram yang ditampilkan.
Secara keseluruhan film horor besutan Koya Pagayo ini jauh lebih baik dibandingkan film horor Bangku Kosong. Efek, lightning, serta akting pemain menjadi nilai plus film ini. Sentuhan hantu Kayako dalam film horor Jepang Ju-on terasa sangat melekat, walaupun mungkin Koya Pagayo serta Ery Sofid tidak berniat meniru Kayako. Kelogisan cerita cukup aneh ketika sang hantu juga ikut meneror ibunda Airin, sehingga ini juga menjadi kelemahan film ini. Namun penyelesaian misteri mengenai siapa hantu Jeruk Purut sebenarnya cukup berjalan mulus. Selamat Menonton.
0 comments:
Post a Comment