Monday, May 14, 2007

Hasthabrata

Hasthabrata, delapan ajaran kepemimpinan

Hasthabrata adalah ajaran Sri Ramawijaya kepada bharata saat menyerahkan terumpahnya (alas kaki—red), sebagai lambing kekuasaannya. Kedua kepada Gunawan Wibisana ketika dinobatkan menjadi raja Alengka. Ketiga kepada Arjuna dalam lakon Makutarama.

Delapan ajaran kepemimpinan itu :

  1. Watak matahari, matahari mempunyai sifat panas dan penuh energi dan pemberi sarana hidup. Artinya : Bahwa setiap pemimpin harus dapat berfungsi laksana matahari yaitu : dapat memberi semangat, memberi kehidupan dan memberi energi kepada setiap anak buahnya.
  2. Watak bulan, bulan mempunyai wujud indah dan menerangi dalam kegelapan. Artinya : bahwa setiap pemimpin harus dapat berfungsi laksana bulan yaitu dapat menyenangkan dan memberi terang dalam kegelapan kepada setiap anak buahnya
  3. Watak bintang , bintang mempunya bentuk yang indah dan menjadi hiasan di waktu malam yang sunyi serta mempunyai sifat menjadi kompas, pedoman bagi mereka yang kehilangan arah. Artinya : bahwa setiap pemimpin harus dapat berfungsi laksana bintang yaitu : bertaqwa dan dapat menjadi contoh tauladan dan dapat menjadi pedoman bagi anak buahnya.
  4. Watak angin, angin mempunyai sifat mengisi setiap ruangan yang kosong, walaupun tempat rumit sekalipun. Artinya : bahwa setiap pemimpin harus dapat berfungsi laksana angina yaitu : dapat melakukan tindakan yang teliti, cermat dan mau berincognito/ turun ke lapangan untuk menyelami kehidupan anak buahnya.
  5. Watak mendung, mendung mempunyai sifat menakutkan (wibawa), tetapi sesudah menjadi air (hujan) dapat menghidupkan segala yang tumbuh. Artinya : bahwa setiap pemimpin harus dapat berfungsi laksana mendung yaitu dapat berwibawa, tetapi dalam tindakannya harus bermanfaat bagi anak buahnya
  6. Watak api , api mempunyai sifat tegak dan sanggup membakar apa saja yang bersentuhan dengannya. Artinya : bahwa setiap pemimpin harus berfungsi laksana api dapat bertindak adil, mempunyai prinsip, tetap tegak, dan tegas tanpa pandang bulu.
  7. Watak samudera, samudera mempunyai sifat luas, artinya setipa pemimpin harus mempunyai pandangan yang luas, rata, sanggup menerima persoalan dan tidak boleh membenci terhadap seseorang.
  8. Watak bumi, bumi mempunyai sifat sentosa dan suci. Artinya : bahwa setiap pemimpin harus sentosa budinya dan jujur , serta mau memberi anugerah kepada siapa saja yang telah berjasa kepada Negara dan Bangsa.

Pemimpin tanpa Hasthabrata bak raja tanpa mahkota, rakyat jelata yang melaksanakan Hasthabrata berarti manusia yang bermahkota.

Yudha Minggu, 8 Oktober 1971

0 comments: