Sunday, March 11, 2007

Charlotte's Web

Judul Film: Charlotte's Web
Jenis Film: Semua umur
Pemain: Julia Roberts, Dakota Fanning, Steve Buscemi, Oprah Winfrey, Robert Redford, John Cleese, Reba McEntire.
Sutradara: Gary Winick
Penulis: Susannah Grant, Karey Kirk Patrick
Produksi: Paramount Picture
Durasi: 97 min

Bagaimana menghargai sebuah persahabatan adalah hal yang tidak mudah. Di film Charlotte Web inilah kisah-kisah persahabatan sejati bisa disaksikan. Dari segi cerita memang tidak ada sesuatu yang istimewa dalam film ini. Datar, ringan dan tak ada letupan-letupan emosi yang berarti yang membuat film ini menarik.

Kalaupun ada rasa penasaran justru datang karena keterlibatan beberapa pemain dan pengisi suara dari artis papan atas. Seperti Julia Roberts, Dakota Fanning, Steve Buscemi, Oprah Winfrey dan beberapa artis kelas atas yang trerlibat dalam pembuatan film ini.

Selebihnya, biasa-biasa saja. Seperti layaknya film anak-anak pada umumnya. Memang beberapa dialog yang digunakan dalam film ini cukup bagus dan menyentuh, namun tetap saja film ini terasa datar.

Belum lagi tokoh babi yang menjadi salah binatang yang menjadi salah satu tokoh sentral dalam film ini, sepertinya sedikit mengangu kenyamanan saat melihat film ini.Karena secara fisik, mana ada penampilan babi yang menarik, kecuali piglet salah satu tokoh babi yang dikemas dalam film kartun.

Memang, dalam film Charlotte Web ini, sosok babi dijadikan sebagai hewan yang baik dan berteman dengan seorang laba-laba yang baik juga. Namun babi tetaplah babi, yaitu binatang yang 'menggelikan'.

Dalam film ini, dikisahkan seorang anak penyuka binatang. Fern namanya. Kecintaanya terhadap binatang ini, sempat membuat orangtuanya kewalahan. Saat itu, ayah Fern yang memang seorang peternak babi akan membunuh salah satu babinya. Karena dia melihat anak babi tersebut tak mendapatkan kebutuhan akan makanan yang seharusnya di dapat dari induknya.

Fern yang merasa sangat iba itu langsung meminta anak babi itu untuk dirawatnya. Seperti layaknya seorang anak bayi, anak babi yang telah di beri nama Wilbur itu diperlakukan seperti layaknya seorang bayi manusia. Dimandikan, diberi susu, bahkan di bawa ke sekolah. Tentu saja hal ini sempat mengkhawatirkan hati orangtuanya. Akhirnya diputuskan oleh orangtua Fern bahwa anak babi itu harus dititipkan di peternakan pamannya yang tempatnya tidak jauh dari rumah Fern. Awalnya Fern menolak keinginan orangtuanya, namun dengan berbagai alasan, akhirny ia menerima usulan orangtuanya.

Saat Wilbur berada di kandang pamannya inilah terjadi kisah persahabatan antara Wilbur dengan seekor aba-laba yang bernama Charlotte. Persahabatan mereka yang begitu tulus membuat keduanya jadi contoh bagi semua binatang yang ada di peternakan tersebut. Kuda, biri-biri, sapi dan angsa yang awalnya tak mau berteman dengan Charlotte, akhirnya mengakui bahwa ia bukan sekedar binatang yang menjijikkan, tapi binatang yang penuh ketulusan dan peduli terhadap nasip temannya.

Hingga akhirnya saat yang mengerikan itu datang. Wilbur yang menyadari bahwa hidupnya tidak panjang lagi karena akan dijadikan hidangan di hari istimewa, membuatnya putus asa. Namun dengan semangat persahabatan, Charlotte dengan gigih ingin menunjukkan kepada semua orang bahwa Wilbur adalah seekor anak babi yang sangat istimewa dan tidak layak untuk di bunuh. Dengan kemampuan yang dia miliki, Charlotte membuat sebuah kata penuh makna yang ia tulis dalam jaring laba-labanya. Inti dari setiap kata yang dituliskan dalam jaring laba-laba tersebut adalah charlotte ingin meyakinkan para petani bahwa Wilbur adalah babi istimewa dan pantas untuk dipertahankan.

Ternyata apa yang dilakukan Charlotte ini mengundang banyak reaksi tak hanya dari kalangan masyarakat sekitar. Tapi kejadian yang cukup menakjubkan ini tercium juga oleh media cetak yang ada di kota tersebut.Dan tersebarlah dengan luas kisah tulisan yang ada pada jaring laba-laba tersebut. Dan itu artinya usaha Charlotte agar anak babi ini bertahan hidup lebih lama bisa terwujud. Sayangnya, setelah semua permasalahan Wilbur selesai Charlotte harus mengakhiri hidupnya setelah menetaskan telurnya.

Untuk kategori film anak-anak, film Charlotte yang diangkat dari novel anak-anak karya E.B. White ini cukup mendidik, banyak pesan-pesan bagus yang disampaikan lewat dialog Charlotte dan Wilbur yang bisa jadi contoh bagi kehidupan anak-anak. Tapi bukan berarti film Charlotte ini akan disukai oleh penonton, khususnya anak-anak, karena tokoh sentral binatang yang ada dalam film ini adalah binatang yang menurut pandangan sebagian orang adalah bukan hewan yang lucu yang enak untuk dilihat. (Ida)

0 comments: