Thursday, January 25, 2007

Beauty For Sale

"Feminisme liberal sangat menjunjung tinggi paham kebebasan dalam meraih idealisme, karier, cinta dan uang!" itulah sepenggal kalimat yang menjadi bagian dari novel metropolis karya Fradhyt Fahrenheit ini. Beauty For Sale menggambarkan perjuangan anak manusia yang mencari kehidupan. Dalam alur cerita, novel ini bercerita tentang persahabatan empat fashionista dan seorang metroseksual yang sedang mencari pasangan hidup. Meraka adalah para eksekutif muda Jakarta yang cantik, tampan, kaya, terhormat dan generous. Gila kerja, gila pesta, gila belanja dan gila clubbing. Namun satu hal yang sulit mereka dapat, yaitu jodoh.

Bagi kelima sahabat ini, mencari jodoh tak semudah membeli gaun Christian Dior dan Prada. Mencari jodoh tidak semudah menyuntik wajah dengan botox atau collagen. Urusan jodoh membuat mereka gemetar dan panas dingin. Itulah yang dialami oleh Debby, seorang Marketing Director, Venitta, putri konglomerat, Kiyara, seorang gadis dusun yang berprofesi sebagai freelance stylish, Cantika, Creative Director dan Brando, Bankers.

Berawal dari kanker rahim yang merenggut nyawa Mae, sahabat baik mereka yang tinggal di kawasan Brooklyn, New York City. Kematian Mae, seorang perawan tua fashionista yang hidup sebatang kara, membuat kelima sahabat ini sadar akan tujuan kehidupan dan perkawinan yang sebenarnya.

Walau demikian, Debby tetap bingung dengan yang namanya perkawinan. Trauma masa kecil membuatnya tak lagi tertarik dengan mahligai pernikahan.

Cinta pertama yang membuatnya hamil di luar nikah, membuat dirinya tertutup terhadap siapapun. Begitu juga dengan Venitta, putri konglomerat keturunan Cina yang mandiri dan rendah hati ini juga mengalami peristiwa pahit di waktu kecil. Ia mengalami pelecehan seksual yang membuatnya trauma, karena seorang dari para penculik tersebut kerap melakukan mastrubasi di atas wajahnya.

Berbeda dengan Kiyara, gadis desa yang sukses. Kecantikan dan kecerdasan mengantarkannya menjadi model terkenal. Trauma masa kecilnya sebagai anak PKI, memberi energi lebih untuk meraih sukses. Hal serupa dialami oleh Cantika, sukses berkarier di dunia periklanan membuatnya menjadi primadona di kalangan eksekutif periklanan. Namun pengalaman supranaturalnya membuat pria takut berhubungan dekat dengannya. Sementara Brando, bankers professional yang terdampar dalam kehidupan gay.

Perjalanan hidup yang panjang. Berhasilkah lima sahabat ini mencari jodoh sesuai dengan keinginannya masing-masing? (Ajo)

0 comments: