Thursday, November 23, 2006

Padi - Padi

"Coolest Album to watch in 2005" - Majalah Hai No. III

Layaknya matahari menyapa pagi setelah malam, begitu pula semangat PADI yang kembali terbit untuk melangkahkan kaki dengan album keempatnya. Setelah merilis Lain Dunia (1999), Sesuatu Yang Tertunda (2001) sampai pada suatu tahap dimana Piyu, Fadly, Rindra, Ari, maupun Yoyok merasakan kegelisahan dan ketakutan yang dituturkan dalam album Save My Soul (2003), kini perjalanan mereka sampai pada satu tahap penuh harapan. Kehadiran album keempat PADI di pertengahan 2005 ini dirasakan sebagai sebuah kelahiran kembali, sebuah resurection, sebuah awal yang baru.


Album Keempat, Self-titled
.

Proses penggarapan album memakan waktu 1 tahun 10 bulan dan PADI menamai album ini dengan nama dirinya sendiri, PADI. Ini tak lain karena PADI merasakan sebuah tahap kelahiran kembali pada saat proses pembuatan album. Tahapan yang baru dirasakan seakan menandai kembalinya semangat seperti awal-awal PADI mulai merintis karirnya ditahun 1997.

Artwork album yang cerahpun menemani sobat PADI menikmati lirik-lirik manis yang hidup kembali. Berkisah tentang jatuh cinta, kebijaksanaan dalam menyikapi hidup dan keengganan untuk stuck pada satu masalah. Semuanya dikemas dalam nuansa musik yang bright dan tetap kental dengan musik khas PADI.

Simak saja Prolog sebuah lagu yang mengawali langkah sobat PADI menikmati album ini. Lirik dan lagunya ditulis oleh Piyu bercerita akan sisi optimisme setelah sebelumnya PADI pernah mengalami masa-masa gelap, rasa bersalah dan terjebak dalam suatu problema.

Kisah romantisme tentang seorang pilot yang tengah menjalin cinta dituangkan dalam lagu Siapa Gerangan Dirinya. Pembangunan cerita yang dihadirkan dalam lagu yang ditulis oleh Piyu dan Fadly ini layak diacungi jempol. Bercerita tentang seorang pilot yang mempunyai sahabat korespondensi seorang wanita namun belum pernah ia temui. Dan rasa penasaran yang ada di benak sang pilot tentang siapa gerangan wanita yang memujanya itu tersiratkan dalam lagu ini.

Tradisi untuk menulis lagu dari judul album sebelumnya kembali dilakukan PADI. Bila album ketiga berjudul Save My Soul maka di album ini dihadirkan sebagai sebuah lagu. Liriknya full bahasa Ingris dan ditulis oleh Fadly. Lagu yang bernuansa timur ini dihantarkan dengan bebunyian tabla dan permainan sitar. Selain lagu Save My Soul, Fadly juga menulis lagu Bukan Akhir Dunia. Lewat lagu ini PADI mengajak sobat PADI yang tenggelam dalam jerat narkoba dan problematika hidup untuk segera bangkit dan kembali semangat menjalani hari.

Untuk album ini PADI berupaya sekali mencari sound yang lebih bright dan basah agar semuanya seirama dengan lirik lagu. Simak saja lagu Menerobos Gelap dan Ternyata Cinta. Walaupun masih dengan vokal khas Fadly yang mendayu namun bila dirasakan lebih dalam musik yang tersaji amatlah mudah dinikmati.

Menanti Sebuah Jawaban, theme song Film UNGU VIOLET
Lagu Menanti Sebuah Jawaban yang merupakan single jagoan album ini dijadikan theme-song untuk sebuah film layar lebar UNGU VIOLET. "Ide lagunya muncul setelah aku membaca skenerio film Ungu Violet," papar Piyu penulis lagu ini. Piyu juga menggubah score untuk film layar lebar ini.

Skenario UNGU VIOLET ditulis oleh Jujur Pranato ("Rini Tomboy", "Petualangan Sherina", "Ada Apa Dengan Cinta") bercerita tentang kebesaran cinta dengan segala misterinya. Dibintangi oleh Dian Sastrowardoyo ("Ada Apa Dengan Cinta", "Pasir Berbisik", "Banyu Biru") dan Rizky Hanggono. Digarap oleh sutradara Rako Prijanto yang pernah terlibat dalam Ada Apa Dengan Cinta, Arisan, Eliana Eliana, Mengejar Matahari dan outcoming feature film Gie. UNGU VIOLET diproduksi oleh Sinemart dibawah pimpinan Leo Sutanto dan akan ditayangkan di layar lebar di bulan Juni tahun 2005.


Kolaborasi Penuh Optimisme
.

Di album ini, PADI berkolaborasi dengan musisi-musisi legend. Kita bisa menikmati keindahan permainan piano Bubbi Chen, maestro jazz, yang bersinergi total pada interlude lagu Elok. Permainan hammond yang apik dibesut oleh Abadi Soesman hadir dalam lagu Tak Hanya Diam. Tepukan tabla dari Koussik Dutta yang berpadu dengan bebunyian sitar menghantarkan lagu Save My Soul dalam pesona timur nan aduhai. Dan untuk menghadirkan nuansa grande nan megah, iringan Infinito Choir kembali hadir dalam lagu Prolog dan Ternyata Cinta besutan Piyu.

Hadir pula sang maestro biola, Idris Sardi, menambah kaya nuansa yang dihadirkan lewat gesekan biola serta orkestrasi pada lagu yang penuh ketenangan berjudul Masih Tetap Tersenyum.

Menikmati album ini seperti merasakan angin lembut yang membelai selepas badai. Nuansa optimisme yang bersahaja hadir dominan di album ini. Lewat progresi-progresi kord yang baru dan tanpa banyak bermain diperubahan tempo, beat-beat yang tersaji akan mengantarkan sobat PADI bersentuhan dengan semangat yang ada. Rasakan dan nikmati, sebuah proses kelahiran kembali.


Double Platinum

Album PADI resmi diluncurkan pada 9 Mei 2005 dan sukses membukukan angka penjualan pertama (shipout) lebih dari 300 ribu kopi. Untuk itu PADI berhak atas sertifikasi double platinum, sebuah prestasi yang membanggakan, sebuah awal optimisme bahwa album ini sudah ditunggu oleh para SOBAT PADI.


album cover
Artist
Padi
Track Listing
1. PROLOG
2. TAK HANYA DIAM
3. MENANTI SEBUAH JAWABAN
4. ELOK
5. SIAPA GERANGAN DIRINYA
6. MENEROBOS GELAP
7. SAVE MY SOUL
8. BUKAN AKHIR DUNIA
9. TERNYATA CINTA
10. MASIH TETAP TERSENYUM

Multimedia
  • Menanti Sebuah Jawaban d

0 comments: