Tuesday, November 07, 2006

Ocean Sea

Berbeda dengan novel cinta lainnya yang mengandung unsur kebahagiaan dan kasih sayang semata, novel Ocean Sea mengandung unsur misteri, pengkhianatan, percintaan, nilai kemanusiaan dan kriminal. Unsur ini menjadi daya tarik tersendiri bagi pembaca. Itulah kelebihan Alessandro Baricco dalam meramu sebuah novel. Di New York, novel Ocean Sea ini sempat menjadi novel terlaris dan diulas oleh berbagai media massa.

Kisahnya agak aneh dan tragis. Tersebutlah sekelompok orang eksentrik yang terdiri dari seorang wanita muda bangsawan, seorang pendeta, seorang pezina, seorang pelukis, seorang profesor, dan beberapa orang lainnya yang menginap di Almayer, rumah tepi pantai. Di tengah keheningan pantai, Plasson, seorang pelukis mencelupkan kuasnya ke laut dan menjadikan air laut sebagai tinta dalam melukis keindahan laut yang tak bertepi. Semenjak tinggal di Almayer, Plasson selalu menjadikan laut sebagai objek lukisannya.

Di sela-sela itu, seorang profesor bernama Bartleboom, sedang meneliti pantai dan ombak untuk Ensiklopedia. Pada awalnya, Bartleboom adalah seorang ilmuwan sombong. Di balik kesombongan itu, sebenarnya dia menyimpan cinta semu. Di mana setiap malam dia selalu membut surat cinta kepada wanita khayalannya. Surat cinta itu selalu diletakkannya di dalam kotak mahoni dengan harapan bisa bertemu dengan wanita khayalannya. Mimpi pun menjadi nyata profesor bertemu dengan wanita khayalannya, tapi ia tak sadar bahwa wanita yang dia temui adalah wanita misteri yang akan menyakiti dirinya sendiri.

Novel ini sangat enak dibaca karena bergaya klasik. Ocean Sea adalah tragedi yang berjiwa ceria. (Ajo)

0 comments: