Monday, November 13, 2006

John Tucker Must Die

Jangan anggap remeh kekuatan para gadis kalau mereka bersatu. Mereka kompak untuk memberikan pelajaran kepada si playboy John Tucker yang selalu semena-mena terhadap perempuan. Ini adalah pembalasan dari kaum hawa untuk si macho, ganteng, serta kaya agar mendapatkan pelajaran.

John Tucker (Jesse Metcalfe) adalah idola bagi seluruh gadis di sekolah. Mulai dari si pintar Carrie (Arielle Kebbel), ketua Cheerleader Heather (Ashanti), serta Beth yang vegetarian (Sophia Bush) berhasil dikencani oleh John Tucker. Kate (Brittany Snow) yang bekerja part time di sebuah restoran, melihat semua akal licik yang dilakukan oleh John Tucker.

Carrie, Heather, serta Beth saling mempertahankan argumen bahwa John Tucker adalah milik mereka. mereka bahkan tidak segan-segan untuk mendamprat satu dengan yang lainnya untuk mendapatkan John Tucker.

Melihat kejanggalan tersebut, Kate yang merupakan gadis tidak populer di sekolah, dengan lantang berteriak, bahwa mereka (Carrie, Heather dan Beth) dipermainkan oleh John Tucker. Maka semenjak itu, Carrie, Heather, dan Beth meminta advice serta bersatu untuk membuat rencana memberikan pelajaran kepada John Tucker.

Masih sama dengan cerita film komedi remaja romantis hollywood yang lainnya, film ini tidak menjual sesuatu yang baru dalam film. Kejutan nyaris tidak ada dalam film ini. Film ini hanya menjual kekonyolan dan kisah cinta anak SMU Amerika pada umumnya.

Sutradara Betty Thomas yang pernah membesut beberapa film seperti 28 Days serta I Spy, nampaknya tidak membuat kejutan yang dapat membuat film ini menjadi lebih menarik. Datar serta alur cerita yang standard dalam film ini terlihat jelas. Besutan Betty dalam film 28 Days, jauh lebih baik dibandingkan film ini.

Karakter pemain muda dalam film ini juga tidak ada yang spesial. Tidak ada yang menonjol, sehingga film berjalan biasa-biasa saja. Tidak seperti Ten Things I Hate About You, yang berhasil mencuatkan nama Heath Ledger dan Julia Stilles.

Namun pesan yang ditampilkan dalam film ini cukup menarik. Contoh remaja pria populer yang seringkali memanfaatkan kelebihannya untuk membuat perempuan bertekuk lutut, digambarkan pas dengan realita yang ada. Contoh pria populer namun brengsek yang harus diberikan pelajaran berhasil digambarkan dalam film ini.

Secara keseluruhan film ini sedikit berbeda memang dibandingkan beberapa film remaja yang mengusung tema komedi romantis. Kocak, fun, serta sangat remaja menghiasi film ini. Bagi beberapa wanita yang pernah disakiti oleh pria yang sering mempermainkan wanita, film ini mungkin terasa pas. Bagi para pria yang seringkali mempermainkan wanita, ini bisa menjadi intropeksi tersendiri. Film ini cukup kita tonton hanya sebagai film hiburan semata. Selamat menyaksikan !!! (John Tirayoh)

0 comments: