Monday, November 13, 2006

I Love You, Om

Cinta Tidak memandang usia, cinta menembus ruang dan waktu, serta betapa hebatnya kekuatan cinta menjadi pesan utama dalam film besutan sutradara Widy Wijaya ini. Kontroversial juga cukup kental dihadirkan dalam film ini dengan mengangkat kisah cinta seorang remaja cilik terhadap pemuda dewasa serta isu lesbian yang masih menjadi sorotan dalam budaya Indonesia.

Film ini bercerita mengenai Dion (Rachel Amanda) seorang remaja cilik berusia 13 tahun yang jatuh cinta terhadap seorang pria dewasa bernama Gaza (Restu Sinaga) yang telah berusia 35 tahun. Hal tersebut terjadi ketika Dion merasa ibunya, yang diperankan oleh Ira Wibowo, tidak pernah mempunyai waktu lebih membangun sebuah keluarga yang sehat. Sementara itu, Gaza merasa kekecewaan yang mendalam akan pengkhianatan cinta yang dilakukan oleh pacarnya yang bernama Nayla (Karenina).

Alur cerita yang ditawarkan Aviv Elham sebenarnya cukup menarik serta “berani”, untuk sebuah film Indonesia. Sedikit menyinggung nuansa Pedofilia dan juga tema lesbian menjadikan konflik dalam film ini semakin bagus.

Namun sedikit membingungkan ketika, digambarkan dalam film ini bahwa apakah Nayla benar mencintai Gaza atau tidak, konflik tersebut sebenarnya dapat dikatakan inti cerita dalam film ini, selain inti cerita hubungan antara Gaza dengan Dion.

Berbicara karakter pemain, Rachel Amanda dapat dikatakan baik dan bagus. Rachel terlihat sangat menjiwai apa yang ditugaskan oleh sutradara. Adegan Dion sebagai anak bocah yang masih centil namun mencintai orang dewasa dilakoninya dengan sempurna. Terlebih adegan di dalam mobil ketika Gaza dan Dion baru saja pulang dari Dunia Fantasi.

Widy Wijaya sebagai Sutradara film ini, sepertinya belum maksimal dalam mengarahkan Restu Sinaga serta Karenina. Beberapa adegan antara Restu Sinaga dengan Karenina terlihat kaku dan janggal. Teriak-teriak serta adegan saling marah hanya menjadi andalah sutradara Widy Wijaya.

Justru Marcha Caroline yang berperan Laras bermain cukup apik dan lugas. Hal yang sama juga ditunjukan oleh Mike Muliadro yang berperan sebagai Dicky terlihat pas dengan karakter cerita film.

Walaupun beberapa adegan terlihat janggal, penataan kamar Gaza dengan berbagai pernik poster film cukup menarik untuk dilihat. Adegan Gaza dengan Dion menaiki roller coaster juga terlihat enak dipandang, begitu juga dengan penataan kamar pemotretan milik Dicky. Pengambilan gambar yang menarik juga terlihat ketika Gaza dan Dion menaiki Vespa.

Sementara itu, masuknya Lagu BIP menjadi soundtrack film ini juga menjadi point lebih. Lagu BIP terdengar pas dengan cerita dalam film. Penampilan band Indie The Upstair serta beberapa lagu yang mereka nyanyikan membuat menarik film ini. Sound yang ditampilkan juga tidak dapat dikatakan jelek.

Secara keseluruhan ide cerita film ini cukup menarik, walaupun sutradara Widy Wijaya nampaknya tidak maksimal memanfaatkan kehebatan akting Restu Sinaga dan Karenina. Rachel Amanda sendiri mendapatkan point lebih atas akting alami yang diberikannya dalam film ini. Tema cinta yang ditawarkan serta kontroversi yang ditawarkan oleh penulis Aviv Elham menjadi hal yang menarik untuk didiskusikan, serta sebagai acuan kepada penonton untuk menilai dari persepsi yang berbeda. Selamat menonton !!!!!

0 comments: