Monday, November 13, 2006

6:30

Cinta, persahabatan, serta masa depan menjadi menu utama film 6:30 karya Rinaldy Puspoyo. Dengan setting San Fransisco, Rinaldy mencoba menggambarkan tentang realita anak muda saat hendak melangkah ke masa yang lebih dewasa.

Film ini bercerita mengenai tiga sahabat bernama Alit (Adilla Dimitri), Bima (Winky Wiryawan), serta Tasya (Dinna Olivia). Kisah antara mereka dimulai pagi hari jam 6:30 dan berakhir keesokan harinya pada jam yang sama.

Inti cerita adalah di saat Alit akan kembali ke Indonesia setelah menetap selama lima tahun di negeri paman Sam tersebut. Dua sahabat terdekatnya Tasya dan Bima adalah mantan sepasang kekasih yang akan mengiringi kepulangan Alit. Mereka menikmati hari terakhir kepulangan Alit dengan bersama-sama.

Hari terakhir Alit di San Fransisco diputuskan olehnya untuk mengatakan satu hal yang membuat Tasya dan Bima sangat terkejut. Perkataan Alit, membuat suasana menjadi tidak harmonis diantara mereka bertiga. Belum selesai persoalan tersebut, Alit mendapatkan kabar tragis dari Jakarta.

6:30 nampaknya ingin mengemas kisah dramatis mengenai persahabatan dan indahnya cinta. Namun, inti cerita yang sederhana tidak dikemas dengan dialog-dialog yang menggigit. Dialog antara Alit, Bima, serta Tasya terkesan biasa saja dan berjalan sangat monoton.

Konflik antara Alit, Bima, Serta Tasya tidak mampu membuat sesuatu yang menggairahkan. Perkataan Alit yang seharusnya menjadi salah satu titik ketegangan di antara mereka bertiga berjalan sangat biasa saja. Dialog panjang antara Bima dan Alit pada menit-menit terakhir film, juga berjalan tanpa bobot dan sekali lagi, Monoton !!!!

Akting Dinna Olivia dan Winky Wiryawan berjalan sesuai karakter Tasya dan Bima. Sayangnya, akting Dinna dan Winky menjadi terasa hambar oleh skrip cerita yang terlalu datar.

Sutradara Rinaldy Puspoyo, tidak menunjukan apa yang menjadi khas-nya dalam film ini. Walaupun ini merupakan debut film layar lebarnya, namun tidak ada point lebih yang harus diberikan kepadanya sebagai seorang sutradara layar lebar debutan.

Walaupun ber-setting kota San Fransisco, namun semua dialog menggunakan bahasa Indonesia, tidak seperti film Indonesia lainnya yang sok kebarat-baratan. Hal tersebut menjadi nilai lebih film ini, Plus lagu dari grup band Naif, serta beberapa soundtrack lagu lainnya yang cukup mendukung alur cerita film.

Secara keseluruhan, tidak ada elemen yang kuat pendukung film ini, kecuali akting Dinna Olivia dan Winky Wiryawan. Kisah indahnya cinta tidak terjadi dengan klimaks serta berjalan seperti yang biasa terjadi. Minimnya pemain tidak diimbangi dialog yang kuat. Membuat film yang bagus memang tidak cukup hanya bermodal semangat dan dana besar.

Dari film ini kita dapat terhibur melihat bagaimana Dinna Olivia, Winky Wiryawan, serta Adilla Dimitri menyisiri jalan-jalan kota San Fransisco dan mendengar salah satu lagu Naif yang menjadi soundtrack film. Selamat Menyaksikan !!!! (John Tirayoh)

0 comments: